Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Bilang Jakarta Butuh Pasukan Langit, Apa Maknanya?

Kompas.com - 23/10/2017, 21:38 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan makna pasukan langit yang disebutnya untuk membantu membangun Jakarta.

Sandi mengatakan, terminologi pasukan langit tertuang dalam ayat 7 Surat Al Fath dalam Al Quran. Menurut dia, pasukan langit berarti bantuan dari Tuhan Yang Maha Esa.

"Tentara langit itu bantuan dari Allah SWT. Dalam membangun kota Jakarta, kita tidak hanya bisa mengandalkan manusia, kita perlu doa," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (23/10/2017) malam.

Sandi menjelaskan, membangun Jakarta selama periode 2012-2017 merupakan tugas yang berat. Apalagi, pada 2018 nanti akan digelar kompetisi olahraga Asian Games.

Baca juga : Sandi: Bangun Jakarta... Harus Ada Pasukan Langit

"Jadi kita perlu doa untuk membantu kita, khususnya ini kan tugas yang amat sangat berat, Asian Games, dan lain sebagainya. Jangan lupa kita memanjatkan doa agar dibantu oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Sandi.

Seusai menghadiri acara "Wisuda Akbar One Day One Ayat" pada Minggu (22/10/2017), Sandi sempat menyinggung ayat 7 Surat Al Fath yang selalu diingatnya. Menurut dia, setiap perjuangan yang dilakukan melibatkan tentara bumi dan tentara langit.

Kegiatan-kegiatan keagamaan seperti "Wisuda Akbar One Day One Ayat" juga mengingatkan Sandi terhadap peran tentara langit dan tentara bumi. Pembangunan di Jakarta juga harus melibatkan tentara langit.

"Kegiatan-kegiatan seperti ini yang memastikan Jakarta ini membangun ke depan enggak hanya bisa tentara bumi, enggak bisa hanya pasukan berwarna-warni, tapi juga harus ada tentara langit, pasukan langit yang ikut membenahi Jakarta ke depan," kata Sandi.

Pasukan warna-warni yang dimaksud Sandi yakni berbagai pegawai harian lepas (PHL) di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com