JAKARTA, KOMPAS.com — Perjalanan karier Rustam Effendi begitu dinamis selama dua tahun belakangan ini. Dia pernah berjaya menjadi pimpinan Jakarta Utara hingga April 2016. Rustam menjadi wali kota dan ikut menyukseskan sejumlah program mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ketika itu.
Penertiban di kawasan prostitusi Kalijodo tidak lepas dari peran Rustam. Namun, setelah itu Rustam mengundurkan diri dari jabatan.
Lama tak terdengar kabarnya, kemarin Rustam muncul kembali dan berdiri di samping Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Dia kini menjadi staf pribadi Sandi yang membantu masalah pengaduan warga. Sandi mulai memperkenalkan Rustam kemarin.
"Saya ingin perkenalkan Pak Rustam yang mulai Senin ini aktif mendampingi saya sebagai staf khusus (stafsus) yang membidangi banyak sekali pengaduan masyarakat," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/11/2017).
Baca juga: Wali Kota yang Mengundurkan Diri Era Ahok Diangkat Jadi Stafsus Sandi
Menurut Sandi, Rustam merupakan orang berpengalaman karena pernah memimpin Jakarta Utara. Dia berharap Rustam dapat mempercepat penyelesaian pengaduan warga yang datang ke Balai Kota.
Bisa dibilang, hubungan Rustam dengan Ahok tidak begitu baik. Rustam memang sukses mengawal penertiban Kalijodo. Namun, hal tersebut tidak mencegah Ahok menyinggung kinerja Rustam lain yang dinilai tidak baik.
Semua bermula saat Ahok mengumpulkan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dalam rapat penanggulangan banjir, Jumat (22/4/2016). Dalam rapat tersebut, Ahok mengemukakan ide agar saluran air dari Ancol diteruskan hingga Pintu Air Pasar Ikan.
Dengan demikian, kawasan Ancol tak terendam banjir lagi. Namun, Dinas Tata Air mengaku sulit melakukan hal itu karena ada bottle neck atau penyempitan di kawasan Ancol.
Baca juga: Rustam Effendi Menjawab Tudingan...
Ahok pun menyebut kinerja Rustam lambat karena tidak juga menertibkan permukiman liar di kolong Tol Ancol.
"Aduh, ini Pak Wali Kota ini saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali, kalau saya suruh usir orang itu, wah, ngeyel-nya ngeles. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril (dulu bakal calon gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra) ini," kata Ahok yang membuat seisi ruangan terbahak.
Ketika itu, Yusril memang kerap membela warga yang tinggal di permukiman kumuh. Sebenarnya ketika itu Ahok hanya bercanda.
Namun, candaan Ahok begitu membekas di hati Rustam. Tidak lama setelah itu, Rustam mencurahkan perasaanya dengan menulis catatan di akun Facebook.
Dalam catatan Facebook-nya, Rustam mengaku tidak pernah takut dalam melaksanakan penertiban permukiman kumuh, seperti di Jalan Tubagus Angke, Kali Karang, Kali Cakung Lama, anak Kali Ciliwung Ancol, lokalisasi Kalijodo, dan Pasar Ikan.