Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dibunuh Ibunya, Bocah TK Itu Jarang Masuk Sekolah

Kompas.com - 13/11/2017, 20:33 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mery, kepala sekolah di tempat GW (5) bermain dan belajar, melihat adanya kejanggalan sebelum bocah itu tewas. GW tewas ditangan ibu kandungnya sendiri.

Salah satu kejanggalannya, yaitu GW sering tak hadir ke sekolah.

"Sekolah ini itu dari Senin sampai Jumat saja, tapi GW hanya masuk 1 sampai 2 kali saja dalam seminggu," ujarnya saat ditemui, Senin (13/11/2017).

Ia mengatakan, tidak ada pihak keluarga yang mengabarkan alasan GW tak masuk sekolah.

"Memang selama ini kami sulit berkomunikasi dengan ibu kandung GW. Apalagi soal luka-luka di tubuh GW selama ini, ibu GW tak pernah menghadiri undangan sekolah," sebutnya.

Baca juga : Seorang Ibu Aniaya Anaknya hingga Tewas karena Sering Ngompol

Tak hanya itu, Mery pun menemukan kejanggalan lain terjadi pada diri GW sebelum akhirnya terbunuh.

Mery melihat adanya perubahan sikap GW akhir-akhir ini jika dibandingkan dengan saat GW mulai bersekolah di TK kawasan Jakarta Barat tersebut.

NW (25), seorang ibu rumah tangga di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tega menganiaya anaknya, GW (5), hingga tewas. Hasil pemeriksaan polisi, NW mengaku menganiaya GW lantaran kesal anaknya sering ngompol.

Menurut pengakuan NW, GW berubah sikap beberapa bulan belakangan. GW disebut menjadi hiperaktif sehingga membuat NW kesal.

Baca juga : Diduga Alami Gangguan Jiwa, Ibu Bunuh Anak Kandung

Pelaku yang mengaku kesal kemudian mengambil tindakan hukuman yang di luar batas dan berakibat fatal. Di tubuh korban ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik.

Hingga kini polisi masih menangani kasus ini, termasuk memastikan kondisi kejiwaan NW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com