Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Sebelum Kecelakaan, Setya Novanto dari Gedung DPR

Kompas.com - 17/11/2017, 13:46 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Ketua DPR RI Setya Novanto dijemput jurnalis Metro TV, Hilman di Gedung DPR/MPR RI sebelum terjadinya kecelakaan di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) malam.

Menurut Argo, hal tersebut diketahui setelah pihaknya memeriksa Hilman.

"Yang bersangkutan dari Gedung DPR akan menuju ke Metro TV. Ada acara prime time ya. Dalam perjalanan sekitar jam 18.30 itu ada live by phone," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (17/11/2017).

Kondisi ban Fortuner B 1732 ZLO yang ditumpangi Setya Novanto. Mobil berada di Kantor Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Timur, Jumat (17/11/2017).KOMPAS.com/Stanly Ravel Kondisi ban Fortuner B 1732 ZLO yang ditumpangi Setya Novanto. Mobil berada di Kantor Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Timur, Jumat (17/11/2017).

Hilman menjemput Novanto menggunakan mobil Toyota Fortuner bernomor polisi B 1732 ZLO. Saat itu, Novanto turut serta mengajak ajudannya yang bernama Reza.

Setibanya di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, mobil yang ditumpangi Novanto menabrak tiang PLN.

"Jadi si driver ini kemudian ada live by phone dan memberikan handphone-nya kepada penumpang. Dengan adanya kegiatan itu, karena mengemudi sambil memegang handphone, maka tidak stabil. Sehingga menyebabkan dia keluar jalur, menyerempet pohon, dan mengenai tiang listrik," kata Argo.

Sementara itu, pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, mengatakan senada bahwa kliennya sempat ke DPR sebelum mengalami tabrakan di Permata Hijau.

"Waktu itu bapak (Novanto) ke DPR, acara apa saya tidak tahu. Yang di mana reporter Metro TV merapat di DPR. Kemudian, Metro TV punya reporter itu coba-coba merayu beliau untuk wawancara live by phone," kata Fredrich di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, Jumat.

(baca: KPK Menyodorkan Surat Penahanan Novanto, Pengacara Menolak)

Ia menambahkan, dari DPR Novanto berangkat ke studio Metro TV untuk wawancara. Namun di tengah perjalanan, Novanto mengurungkan niatnya untuk diwawancara di studio Metro TV.

Ia mengatakan, Hilman kembali melobi Novanto untuk ke studio Metro TV. Namun, di saat proses lobi di dalam mobil, kemudi hilang kendali dan menabrak tiang.

(Baca juga : Jokowi: Saya Minta Pak Setya Novanto Mengikuti Proses Hukum)

"Itu nabrak ke kepalanya. Ditengah kan enggak ada seat belt, yang di depan enggak cedera. ada seat belt," ujarnya.

Novanto mengalami kecelakaan mobil di kawasan Permata Hijau, Kamis malam, ketika tengah diburu KPK.

KPK memburu Novanto setelah yang bersangkutan berkali-kali tak memenuhi panggilan KPK, baik sebagai saksi maupun tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Setelah mendapat perawatan semalam di RS Medika Permata Hijau, Novanto dirujuk ke RSCM, Jakarta Pusat, atas rujukan dokter.

Pasalnya, alat Magnetic resonance imaging (MRI) di RS Medika Permata Hijau tengah rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com