Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Sunter Jaya Setuju Pungutan Iuran Kebersihan, asal...

Kompas.com - 21/11/2017, 12:37 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Sunter Jaya, Een Hermawan tak mempermasalahkan adanya pungutan iuran kebersihan pada warga RT 02 RW 08 Sunter Jaya, Jakarta Utara. Hal ini diungkapkan setelah surat edaran pengurus RT tersebut yang meminta iuran sebesar Rp 100.000 untuk pengerukan dan pembersihan got menjadi viral di media sosial.

"Sebenarnya tidak ada masalah. Partisipasi masyarakat memang ada di atur dalam Pergub 171 tentang RT RW dan Perda No 5 tahun 2010 tentang Lembaga Musyawarah Kelurahan. Partisipasi masyarakat harus digali," ucap Een saat dihubungi Selasa, (21/11/2017).

Een mengatakan, inisiatif masyarakat ini tidak boleh dipandang negatif. Apalagi dalam kasus ini, kelompok masyarakat tinggal di komplek perumahan yang jarang memiliki waktu untuk bergotong royong.

"Hal ini (pungutan iuran kebersihan) juga tidak jadi masalah, selama diatur secara transparan dan sudah melalui proses musyawarah. Jadi dari warga untuk warga," ucap Een.

Baca juga : Viral Iuran Kebersihan Rp 100.000, Begini Kondisi Terkini Sunter Jaya

Pekerja kebersihan sedang melakukan pembersihan saluran air dari lumpur di RT 02 RW 08 Kelurahan Sunter Jaya, Selasa (21/11/2017). Sebelumnya wilayah ini mendapat sorotan karena pengurus RT 02 menyebarkan edaran untuk dana iuran kebersihan dan menjadi viral di media sosial.Kompas.com/Setyo Adi Pekerja kebersihan sedang melakukan pembersihan saluran air dari lumpur di RT 02 RW 08 Kelurahan Sunter Jaya, Selasa (21/11/2017). Sebelumnya wilayah ini mendapat sorotan karena pengurus RT 02 menyebarkan edaran untuk dana iuran kebersihan dan menjadi viral di media sosial.
Een menyesalkan viralnya surat edaran tersebut dan mengarahkan pada opini negatif. Orang yang menyebarkan surat tersebut juga bukan warga RT 02 RE 08 Sunter Jaya.

"Jadi itu yang menyebarkan tamu di salah satu rumah warga. Ia sedang bermalam, ia dari Makassar, main ke Jakarta, iseng foto, unggah ke media sosial, viral. Ia tidak tahu duduk masalah dimana, orang luar Jakarta juga, main unggah foto, sayang sekali," ucap Een.

Baca juga : Surat Pungutan Iuran Kebersihan Sebesar Rp 100.000 Beredar di Sunter

Een berharap inisiatif masyarakat ini tidak hilang. Terlebih dalam hal kebersihan, memang perlu dilakukan secara berkala.

"Bagus, ini kan artinya warga peduli. Paling penting transparan dalan pengelolaan dananya karena ini juga permohonan warga," kata Een.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com