Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Orang Ikut Pelatihan OK OCE, Angka Pengangguran di Kebayora Lama Diharapkan Menurun

Kompas.com - 27/11/2017, 12:27 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Sudin KUMKM) Jakarta Selatan menggelar pembinaan kewirausahaan melalui program OKE OCE di Kantor Kecamatan Kebayoran Lama, Senin (27/11/2017).

Kasudin KUMKM Jakarta Selatan Shita Damayanti mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menargetkan 200 ribu wirausahawan baru selama lima tahun mendatang.

"Kegiatan ini sudah dimulai minggu lalu, serentak di seluruh kota administrasi di DKI. Maksud dan tujuannya memberdayakan masyarakat untuk berwirausaha melalui pengembangan UMKM sehingga menciptakan lapangan kerja baru, kemudian menurunkan angka pengangguran, dan masyarakat miskin, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta," jelas Shita di Ruang Pola Kantor Kecamatan Kebayoran Lama.

Adapun peserta pelatihan dan pembinaan ini berjumlah 500 orang di masing-masing kota administrasi. Sedangkan peserta pelatihan dan pembinaan di Kecamatan Kebayoran Lama hari ini berjumlah 50 orang.

Baca juga : Anggaran Rp 82 Miliar, OK OCE Harus Mirip Jakarta Creative Hub

Camat Kebayoran Lama Syahid Ali mengatakan, antusiasme warganya yang ingin ikut pelatihan dan pembinaan kewirausahaan cukup tinggi sehingga membuat pihaknya membatasi peserta yang datang.

"Ini kita batasi, kalau enggak dibatasi bisa membludak. Ini pesertanya ada 50 orang yang merupakan perwakilan kelurahan. Masing-masing kecamatan itu 50 orang, sedangkan tingkat kota itu 500 orang," imbuh Syahid.

Dari kegiatan tersebut, Syahid berharap angka pengangguran di kecamatannya bisa berkurang. Saat ini tercatat masih ada ribuan warga Kebayoran Lama usia kerja yang masih menganggur.

Baca juga : Sandi: Dulu OK OCE Dicemooh, Dibuat Meme, Sekarang Semua Pengin Ikut

"Kalau di tingkat DKI itu pengangguran hampir 21 ribu orang. Kalau di sini (Kebayoran Lama) ini kurang lebih 1.000 orang dari usia kerja belum punya pekerjaan. Harapan saya program ini bisa mengurangi jumlah pengangguran tersebut," tuntas Syahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com