Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Baru Peredaran Narkoba Ditemukan Saat Operasi Nila Jaya 2017

Kompas.com - 30/11/2017, 17:09 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan menyebutkan, ada perbedaan antara operasi Nila Jaya 2016 dengan operasi Nila Jaya 2017. Operasi Nila Jaya dilakukan untuk menekan angka penyalahgunaan dan peredaran narkoba di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Untuk kasusnya sendiri ada peningkatan 25 persen dibandingkan operasi Nila Jaya 2016," kata Suwondo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/11/2017).

Perbedaan lainnya, lanjut Suwondo, terletak pada modus peredaran narkoba. Menurut dia, ada modus yang digunakan pada tahun ini, tetapi tidak digunakan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Modus baru ada, yaitu adanya gudang berjalan. Kan dulu gudangnya ini menetap, sehingga mudah untuk dideteksi dan dijaga. Nah itu berjalan dan dari gudang berjalan itu kami dapatkan 17 kilogram narkoba," imbuhnya.

Baca juga : 3 Oknum Polisi Dibekuk karena Terima Rp 40 Juta dari Tersangka Narkoba

Untuk negara pemasok narkoba, Suwondo mengatakan tidak ada negara baru yang terdeteksi dalam operasi Nila Jaya tahun ini. "Kalau untuk negara pemasok masih China dan Taiwan," ujar dia.

Operasi Nila Jaya 2017 dilaksanakan selama 15 hari sejak 15 November hingga 29 November 2017. Selama dua minggu melakukan operasi, 353 orang diamankan oleh polisi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Saya sampaikan untuk jumlah laporan selama 15 hari operasi Nila Jaya 2017 ada 291 kasus di mana melakukan penangkapan 353 orang yang terdiri dari 26 orang bandar, 293 pengedar, 88 pemakai," kata Suwondo.

Ia menambahkan, para tersangka ditangkap di 41 lokasi rawan peredaran narkoba yang menjadi area operasi. Rinciannya adalah 29 permukiman dan 12 tempat hiburan.

Dari operasi tersebut, polisi mengamankan beberapa barang bukti narkoba mulai dari sabu hingga tembakau gorilla.

"Total barang bukti yang kami sita antara lain 29,94 kilogram sabu, 72,19 kilogram ganja, 17.100 butir ekstasi, 28,51 gram heroin, 600 butir pil happy five, dan 11,83 kilogram tembakau gorilla," kata Suwondo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com