Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNS Pemkab Tangerang Ditemukan Meninggal di Dalam Mobilnya

Kompas.com - 06/12/2017, 16:44 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Tangerang ditemukan meninggal di dalam mobilnya di kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan, Rabu (6/12/2017) pagi.

PNS yang bernama Slamet Isbianto tersebut meninggal ketika hendak berangkat bekerja menggunakan mobil Toyota Rush berwarna hitam.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Ahmad Alexander menjelaskan, kejadian itu berawal ketika Slamet berangkat kerja dari rumahnya di Tajur, Ciledug.

Di dalam perjalanan, mobil yang dikendarai Slamet tiba-tiba berhenti setelah melewati SPBU Alam Sutera.

"Setelah melewati Jalan Raya Alam Sutera di depan SPBU Alam Sutera mobil berhenti di tengah jalan kemudian ada seorang pengguna jalan langsung mengetuk pintu sebelah sopir dan melihat korban sudah bersandar ke pintu kemudi," ucap Ahmad dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga : Seorang Perempuan Tewas di Tangan Pacarnya Sendiri di Tangsel

Melihat tak ada respons, pengguna jalan tersebut langsung memecahkan kaca belakang sebelah kiri mobil guna mengeluarkan Slamet dari dalam mobilnya.

Setelah berhasil dikeluarkan, Slamet yang juga merupakan mantan Kabag Humas Pemkab Tangerang kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Omni yang dekat dengan lokasi kejadian.

"Setelah sampai di RS, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Kemudian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan menurut keluarga, korban sebelumnya memiliki riwayat sakit jantung," tutup Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com