Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Ornamen Sinterklas di Metro Tanah Abang Ditutup Plastik, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 14/12/2017, 11:51 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial foto ornamen Sinterklas di pintu masuk lobi utama Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, ditutup plastik hitam. Ternyata, ada alasannya mengapa ornamen tersebut ditutup plastik.

Foto tersebut memperlihatkan dua ornamen natal yang dipajang di sisi kiri dan kanan pintu masuk lobi diikat dan ditutup menggunakan plastik hitam.

Sejumlah pengunjung berlalu lalang di depan pintu masuk tersebut. Foto ini diunggak oleh akun Twitter @AdityaWisnu.

 

Kompas.com mengecek kebenaran foto tersebut dengan mendatangi lobi utama Metro Tanah Abang, Kamis (14/12/2017). Dari pantauan, dua ornamen Natal bergambar sinterklas di sisi sebelah kanan dan boneka salju di sisi sebelah kiri dipajang dengan normal.

Tak tampak dua ornamen tersebut ditutup dengan plastik seperti gambar yang diposting sebelumnya.

Dua petugas cleaning service Tanah Abang yang ditanyai Kompas.com membenarkan bahwa dua ornamen itu sempat ditutup pada Rabu kemarin. Tapi, penutupan dilakukan karena pengelola khawatir ornamen tersebut rusak terkena hujan.

Polisi menyebut penutupan ornamen natal di depan lobby utama Metro Tanah Abang dilakukan agar ornamen tersebut tak rusak terkena hujan. Ornamen ditutup pada Rabu malam dan dibuka kembali pada Kamis (14/12/2017) pagi.istimewa Polisi menyebut penutupan ornamen natal di depan lobby utama Metro Tanah Abang dilakukan agar ornamen tersebut tak rusak terkena hujan. Ornamen ditutup pada Rabu malam dan dibuka kembali pada Kamis (14/12/2017) pagi.
Beberapa pekan ini, intensitas hujan yang tinggi kerab mengguyur seluruh wilayah Jakarta, termasuk Jakarta Pusat.

"Ya memang ditutup kemarin kan dipasang supaya enggak rusak. Kan hujan deras banget, daerah di sini aja sampai banjir. Bukan hanya di lobby ini yang ditutup, tapi lobby (ornamen) sebelah juga ditutup," ujar petugas cleaning service tersebut.

Kapolsek Tanah Abang Akbp Lukman Cahyono juga membenarkan penutupan yang dilakukan oleh pengelola karena tak ingin ada ornamen yang rusak karena hujan. Dia membantah bahwa penutupan karena adanya penolakan dari masyarakat.

"Ya betul (ditutup), bukan karena ada warga yang enggak terima dengan pemasangan ornamen tersebut, tapi hanya supaya ornamen tersebut tidak rusak kena hujan karena belum kering."

"Ditutup tadi malam sampai jam 09.00 hari ini. Jam 09.30 hari ini sudah dibuka oleh pengelola," ujar Lukman.

Polisi menyebut penutupan ornamen natal di depan lobby utama Metro Tanah Abang dilakukan agar ornamen tersebut tak rusak terkena hujan. Ornamen ditutup pada Rabu malam dan dibuka kembali pada Kamis (14/12/2017) pagi.Kompas.com/David Oliver Purba Polisi menyebut penutupan ornamen natal di depan lobby utama Metro Tanah Abang dilakukan agar ornamen tersebut tak rusak terkena hujan. Ornamen ditutup pada Rabu malam dan dibuka kembali pada Kamis (14/12/2017) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com