Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusaknya Gedung Baru Senilai Rp 500 Miliar Milik DPRD DKI

Kompas.com - 16/12/2017, 08:58 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Rabu (13/12/2017), akses pejalan kaki menuju gedung Balai Kota DKI Jakarta melalui DPRD DKI dialihkan.

Pejalan kaki tak dapat melalui sisi timur gedung baru DPRD DKI. Alasannya, terdapat bagian tembok melengkung yang berpotensi membahayakan para pejalan kaki.

Sejumlah cone dan tali dipasang untuk membuat kawasan di sekitar lokasi melengkungnya tembok steril dari pejalan kaki.

Titik lengkungan tembok berada di lantai 11 gedung. Ruangan tersebut tidak digunakan untuk berkantor, namun merupakan ruangan filler untuk mengatur distribusi suhu pendingin ruangan.

Petugas keamanan di sekitar lokasi menyebutkan, melengkungnya tembok tersebut sudah terjadi sejak hari Senin (11/12/2017). Pada Jumat (15/12/2017), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau langsung kondisi tembok gedung tersebut.

Dari tinjauan tersebut, Anies menemukan tembok mengalami keretakan dan kemiringan hingga 20 derajat.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI, Muhammad Yuliadi mengatakan, perbaikan tembok gedung DPRD yang melengkung masih tanggung jawab perusahaan konstruksi yang membangun gedung tersebut.

"Perbaikannya masih jadi tanggung jawab PT Jaya Konstruksi. Kami memang tidak ada anggaran untuk perbaikan besar gedung seperti ini. Kalau biaya perawatan ringan sehari-hari ada anggarannya," kata Yuliadi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (14/12/2017).

Baca juga : Sekwan: Tembok Gedung DPRD Melengkung karena Kesalahan Konstruksi

Yuliadi mengatakan, pihaknya telah menghubungi pihak pelaksana perbaikan agar segera meninjau dan memulai proses perbaikan gedung.

Kerusakan ini ternyata bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Pada tahun 2014 sejumlah kerusakan juga sudah mulai tampak.

Saat itu kerusakan meliputi plafon yang jebol, kaca tidak mengilat, tombol lift longgar, lantai lift rusak, pintu lift yang berbunyi dan lambat, kloset duduk yang tampak seperti barang lama, dan tombol siram (flush) toilet yang tidak berfungsi baik.

Gedung baru senilai Rp 500 miliar

Gedung baru DPRD DKI ini baru dibangun pada tahun 2012. Artinya, usia bangunan tersebut baru sekitar 5 tahun.

Gedung baru DPRD DKI ini berdampingan dengan gedung lama DPRD. Gedung 11 lantai ini dibangun dengan anggaran lebih kurang Rp 500 miliar. Adapun lahan gedung baru DPRD seluas 5.984 meter persegi.

Baca juga : Tembok Gedung DPRD Melengkung, Jalur Menuju Balai Kota DKI Dialihkan

Sedangkan bangunannya seluas 5.000 meter persegi, serta memiliki basement tiga lantai dengan kapasitas parkir sebanyak 186 kendaraan.

Sementara itu, luas gedung DPRD DKI yang baru dari lantai 1 sampai 11 adalah 15.604 meter persegi.

Kompas TV Anggaran rehabilitasi kolam DPRD pernah dimasukkan dalam RAPBD 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com