Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Heran Anies Pilih Beri Lapak, Bukan Pindahkan PKL ke Blok G

Kompas.com - 22/12/2017, 18:51 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mempertanyakan kebijakan baru Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang menyediakan tempat khusus bagi pedagang kaki lima (PKL) di badan jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. Pemprov DKI menutup jalan itu untuk dijadikan tempat berdagang PKL.

Pedagang Blok G, Saifudin, mengatakan, tak masuk akal bahwa Anies-Sandi akhirnya mengambil keputusan tersebut. Selain karena jalan peruntukannya buat kendaraan, sepinya pembeli di Blok G karena banyaknya PKL berseliwuran di kawasan Tanah Abang. Saifudin mengatakan, dalam jangka panjang keberadaan PKL di depan stasiun Tanah Abang itu akan membuat penjual di dalam pasar bangkrut.

"Ini kebijakannya lucu, sudah tahu yang mematikan Blok G itu ya PKL. Dulu ya kami ini mantan PKL yang dipindahkan kemari. Tapi sekarang PKL diberi tempat khusus. Ya pasti makin parahlah," ujar Saifudin saat ditemui di Blok G Pasar Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).

Baca juga : Pedagang Blok G: Kami Rakyat Kecil Jangan Dibuang Jauh-jauh...

Saifudin menilai, kebijakan yang diambil Anies-Sandi tak berpihak pada pedagang Blok G. Harusnya, kata Saifudin, PKL yang berjualan di trotoar dipindahkan ke Blok G untuk meramaikan blok tersebut.

"Kenapa enggak dipindahkan saja ke Blok G supaya ramai. Kenapa enggak dimanfaatkan ini bangunan?" tanya Saifudin.

Pedagang Blok G lain, Edi Firdaus juga menyayangkan kebijakan tersebut. Pada pemerintahan Gubernur DKI Jakart Basuki Tjahaha Purnama atau Ahok, seluruh PKL secara tegas ditindak dan tidak diperbolehkan berjualan di trotoar dan badan jalan.

Edi mengatakan persentase PKL saat zaman Ahok turun drastis. Hal itu membuat omset pedagang di Blok G sedikit naik.

"Ini Tanah Abang dulu sudah rapi, kenapa disemrawutin lagi. Ini PKL dulu sudah dituntaskan, ini kenapa ada lagi. Kenapa tidak pasar ini yang dimajukan?" ujar Edi.

Pemprov DKI Jakarta mulai hari ini menutup Jalan Jatibaru tepatnya di depan Stasiun Tanah Abang Jakarta Pusat untuk dijadikan lapak PKL yang kerap berjualan di trotoar. PKL tersebut diberi tenda gratis. Mereka bisa berjualan setiap hari di sana dari pukul 08.00-18.00 Wib.

Baca juga : Blok G Pasar Tanah Abang Akan Dirobohkan dan Dibangun Kembali 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com