JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pedagang yang mendapatkan jatah tenda dari Pemprov DKI Jakarta di Tanah Abang bukan sepenuhnya PKL. Beberapa dari mereka sudah memiliki kios juga di dalam pasar Tanah Abang.
"Yang kami data kemarin 394 itu sebagian ada yang punya kios. Ini sebenarnya lucu juga, datanya enggak bisa disamakan karena sebagian dari mereka itu ada yang memiliki kios juga di blok blok Tanah Abang. Ada sebagian mereka yang pure PKL," ujar Sandiaga di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (25/12/2017).
Sandi mengatakan pedagang yang mendapatkan tenda adalah yang mereka data sebelumnya.
Setelah dia dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjabat, kata Sandi, ada opini bahwa Tanah Abang semrawut lagi.
Pemprov DKI Jakarta pun langsung melakukan pendataan terhadap pedagang yang berjualan di trotoar saat itu.
Jumlah yang didapatkan ada 394, itu yang menjadi acuan Pemprov DKI dalam memberikan tenda. Meskipun sebenarnya pedagang itu sudah memiliki kios di dalam pasar.
Saat ini masih ada PKL yang kucing-kucingan berjualan di trotoar sambil menghindar dari penertiban Satpol PP. Kata Sandi, mereka yang berdagang di trotoar merupakan PKL baru di luar dari yang data yang dimiliki Pemprov DKI.
"Jadi sebelum ini ribut-ribut, 394 itu ya sudah itu angka kita lock. Berarti yang datang sekarang itu setelah kita data dan itu bukan merupakan bagian dari yang kita tata sebenarnya," ujar Sandiaga.
Meski demikian, Sandiaga meminta masyarakat bersabar. Nantinya, hal tersebut akan ditata kembali dalam penataan jangka panjang.
"Waktu itu mereka (yang punya kios) memang jualan di situ (trotoar), tapi begitu sudah tertata dalam satu kesatuan transit oriented development semuanya akan tersolusikan, jadi memang harus sabar," kata Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.