Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 1 Ton Sabu hingga Geng Motor yang Menonjol di Depok Selama 2017

Kompas.com - 30/12/2017, 07:15 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolresta Depok AKBP Didik Sugiarto mengatakan, sepanjang 2017 terdapat tiga kasus hukum yang menonjol.

Pertama, kasus penyelundupan sabu 1 ton. Polres Depok dan Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan, Satgas Merah Putih, untuk menindaklanjuti rencana penyelundupan narkoba dari China ke Indonesia, Juli 2017.

Hasilnya, Satgas Merah Putih membekuk residivis narkoba asal Taiwan yang mendarat di Indonesia, melalui Bandara Soekarno-Hatta dan mengamankan barang bukti sabu 1 ton yang diselundupkan melalui jalur laut di wilayah Anyer.

"Ini kerja sama Polresta Depok dan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Polda Metro Jaya," kata Didik di Polresta Depok, Jumat (29/12/2017).

Baca juga: Begini Proses Mengungkap Penyelundupan Sabu 1 Ton dari China

Petugas Kepolisian menunjukan barang bukti terkait kasus penganiayaan dan pengeroyokan terhadap pakar IT ITB Hermansyah saat rilis kasus di Gedung Utama Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/7/2017).  Iriawanmenjelaskan bahwa kasus pengeroyokan Hermansyah ini terjadi secara spontan tidak ada rekayasa dan tidak ada hubungannya dengan Habib Rizieq.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Petugas Kepolisian menunjukan barang bukti terkait kasus penganiayaan dan pengeroyokan terhadap pakar IT ITB Hermansyah saat rilis kasus di Gedung Utama Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/7/2017). Iriawanmenjelaskan bahwa kasus pengeroyokan Hermansyah ini terjadi secara spontan tidak ada rekayasa dan tidak ada hubungannya dengan Habib Rizieq.
Kedua, kasus penganiayaan pakar telematika ITB, Hermansyah. Penganiayaan terjadi pada 9 Juli 2017 pukul 04.00. Saat itu, Hermansyah dan istrinya hendak pulang ke Depok menggunakan Toyota Avanza berpelat nomor B 1086 ZFT.

Mobil Hermansyah bersenggolan dengan mobil jenis Sedan di jalan Tol Jagorawi Km 6. Pengemudi sedan memaksa Hermansyah menepi. Saat itulah, ia dikeroyok 5 orang. Akibatnya, Hermansyah luka berat di kepala, leher, dan tangan.

"Penganiayaan Hermansyah kami kerja sama dengan Direktorat Tindak Pidana Umum, tersangka juga sudah kami serahkan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya," ucap Didik.

Baca juga: Penyerang Hermansyah Serahkan Diri karena Takut Terus Dikejar

Polres Depok menampilkan para tersangka geng motor pelaku perampokan toko pakaian.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Polres Depok menampilkan para tersangka geng motor pelaku perampokan toko pakaian.
Ketiga, aksi penjarahan geng motor di kios pakaian Fernando, Jalan Sentosa Raya, Minggu (24/12/2017) dini hari.

Aksi penjarahan yang dilakukan puluhan anggota geng motor itu terekam CCTV dan viral di media sosial. Polresta Depok sudah menetapkan 17 tersangka. Sebagian tersangka masih di bawah umur.

Baca juga: Ibu Anggota Geng Motor: Kaget, Enggak Sangka Anak Saya Ikut Begini

"Saat ini sedang kami lakukan penanganan terhadap 17 tersangka, dan beberapa orang sedang kami lakukan pengejaran," katanya.

Kompas TV Geng motor melakukan aksi kriminal "kecil - kecilan", seperti menjarah warung makan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com