Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Perintahkan Pedagang Tak Menahan Penjualan Beras

Kompas.com - 09/01/2018, 09:55 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memerintahkan para pedagang tidak menahan penjualan beras di pasar. Sandiaga mengatakan, hal itu menyebabkan melonjaknya harga beras menjadi Rp 12.000 per kilogram di beberapa pasar di Jakarta.

Sandiaga meminta pedagang tidak mengkhawatirkan stok beras di Jakarta. Ia memastikan stok beras aman setelah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

"Sebagai ketua umum APPSI, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, saya mengeluarkan maklumat para pedagang diminta tidak menahan produk beras dan langsung menyalurkannya kepada masyarakat karena stoknya cukup," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Sandiaga menyampaikan, kenaikan harga beras ini memberatkan warga, khususnya kelas menengah ke bawah. Oleh karena itu, ia mengaku akan turun ke beberapa pasar yang menaikkan harga beras pada Rabu (10/1/2018) untuk menstabilkan kembali harga beras.

Baca juga: Sandiaga: Harga Beras di Beberapa Pasar Merangkak Dekati Rp 12.000

"Mohon para pedagang beras bekerja sama dengan pemerintah dan memastikan distribusinya lancar," katanya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Sandiaga, akan berkoordinasi dengan satuan tugas (satgas) pangan untuk memberikan sanksi kepada para pedagang yang tidak memperhatikan perintahnya dengan tetap menahan penjualan beras.

"Ini perintah yang harus dilaksanakan, dan kalau tidak, akan diberikan sanksi, dan akan berkoordinasi dengan satgas pangan. Sanksinya kami serahkan kepada satgas karena satgas itu juga ada melibatkan unsur aparat hukum," ucap Sandiaga.

Kompas TV Harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah tak mampu bendung kenaikan harga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com