Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitator Ini Bantah Pelatihan OK OCE Disebut Hanya Cuap-cuap

Kompas.com - 10/01/2018, 16:10 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yusuf Supendi, pelatih OK OCE dari Grounded Business Coach Malang yang diminta menjadi Fasilitator Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, menepis bahwa program pelatihan tersebut cuap-cuap belaka.

Tudingan bahwa pelatihan OK OCE hanya cuap-cuap dikatakan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, dari Fraksi Demokrat-PAN.

"Setiap kecamatan berbeda-beda pola penyampaiannya. Kalau di kami itu sifatnya pembinaan mentoring, bukan hanya menyampaikan apa ilmunya, tetapi juga kami perhatikan progres  seperti apa," kata Yusuf kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2018).

Yusuf yang merupakan pelaku bisnis di sektor properti ini mengatakan, selain melatih, dia juga mengevaluasi perkembangan yang didapatkan para anggota usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setelah pemberian materi.

Baca juga: OK OCE Ini Pelatihan Paling Aneh, Ini Pelatihan Cuap-cuap...

"Mereka biasanya kami evaluasi. Misalnya, mereka membuat branding usahanya, kami perintahkan untuk membuat branding dengan membuat kartu nama misalnya."

"Kami evaluasi minggu depan ketika dia punya nama. Tadinya hanya dua ekor ayam yang terjual, dengan branding bisa 4-5 ekor ayam. Biasanya kami evaluasi seperti itu," kata Yusuf.

Menurut Yusuf, jika pola pelatihan dianggap sebagai suatu hal yang sia-sia karena hanya berisi penyampaian materi tanpa adanya praktik, hal itu merupakan anggapan yang salah.

Baca juga: Ketua OK OCE Ingin Ada Skema Pinjaman Modal dengan Bunga Rendah

"Namanya program pelatihan, ya kami memberikan materi. Kami harus ngomong. Kalau kami diam saja, ya seperti kata Pak Sandi (Wagub DKI) itu bukan mentoring namanya, bukan pelatihan," kata Yusuf seraya tertawa.

Yusuf menuturkan, setiap pembelajaran tentunya akan melalui tahapan-tahapannya sendiri dan tidak lantas mencapai hasil yang instan. Sebab, kemampuan daya tangkap setiap individu berbeda.

"Ketika kami memberikan materi itu, kan, mereka tidak langsung menerima, makanya kami evaluasi setiap satu minggu, enggak dibiarkan begitu saja," ujar Yusuf.

Baca juga: Apa yang Diuntungkan dari OK OCE? Bunga Modalnya Aja 13 Persen

Menurut Yusuf, ada atau tidaknya program OK OCE, mentoring pengembangan UMKM adalah suatu kewajiban yang harus dijalankannya sebagai pelatih dari Grounded Business Coach Malang.

"Intinya, kami ingin membantu para UMKM mengembangkan bisnisnya, baik secara omzet, minimal mengubah mindset mereka dalam berbisnis yang tidak sekadar jualan."

"Saya seorang bussines man, saya di properti. Bagi kami itu kewajiban untuk membantu UMKM dari segi pelatihan. Untuk Kalideres ini saya sendiri yang memberikan pelatihan," kata Yusuf.

Baca juga: Sandi: Bunga 13 Persen untuk Modal OK OCE Bagian dari Bisnis Bank DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com