JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta masih mencari lahan untuk dijadikan lokasi relokasi pedagang Blok G Tanah Abang yang akan direvitalisasi.
Salah satu lahan yang kini disasar Pemprov DKI yaitu lahan seluas 3.000 meter milik pengusaha Robby Sumampow yang berada di sebelah Hotel Pharmin, Jakarta Pusat.
Namun, menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, sebagian lahan milik Robby itu telah disewakan kepada pihak ketiga.
Kompas.com mencoba menengok lokasi lahan tersebut pada Jumat (12/1/2018). Dari pantauan, lahan tersebut berlokasi di sebelah Hotel Pharmin yang hanya dibatasi dengan tembok.
Lahan itu merupakan satu-satunya lahan kosong yang berada di sekitar Hotel Pharmin. Di lahan itu, hanya tampak sebuah bangunan berlantai satu yang sudah usang.
Sebuah lapak pedagang makanan dan minuman terlihat berdiri di area masuk lahan. Lahan itu tampaknya dijadikan sebagai lahan parkir.
Ini terlihat dari banyaknya kendaraan roda dua dan empat yang diparkir di dalam kawasan. Terlihat sejumlah orang meminta uang dari parkir kendaraan.
Di dalam lahan juga terlihat sejumlah pengusaha eksepedisi yang tengah melakukan bongkar muat barang.
Namun, lokasi bongkar muat hanya menggunakan sebuah tenda, bukan sebuah bangunan seperti kantor ekspedisi pada umumnya.
Di sisi kanan lahan tampak sejumlah pekerja yang sedang memasang kerangka tiang. Sebuah plang berdiri cukup tinggi tepat di tengah lahan.
Plang itu bertuliskan pemilik lahan adalah PT Astana Raharja dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 722.
Wito yang merupakan koordinator pengamanan dalam (Pamdal) PT Astana Raharja mengatakan bahwa lahan itu memang milik Robby Sumampow.
Kepada Kompas.com, Robby mengatakan seluruh lahan itu sudah disewakan kepada perusahaan lain bernama PT Bintang Sinar Abadi pada 2017.
Adapun lahan itu ingin dijadikan sebuah lokasi bagi para pedagang dan pengusaha ekspedisi.
"Jadi ini mau dibikin dagang (disewakan). Ini kan udah ada tuh kerangka besi-besi. Itu nanti untuk kuliner. Ada juga untuk eksepedisi. Nanti juga dibuatkan parkir. Selama belum digarap saya yang jaga asetnya PT," ujar Wito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.