Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur Azizi Tour Yakinkan Agen dengan Mengaku Saudara Seorang Jenderal

Kompas.com - 17/01/2018, 07:58 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Riesqi Rahmadiansyah, kuasa hukum korban penipuan biro perjalanan haji dan umrah PT Azizi Kencana Wisata, menyampaikan bahwa biro perjalanan itu menarik jemaah dengan harga murah serta pemberian hadiah.

Ia berharap Direktur PT Azizi Kencana Wisata, yakni NL, segera tertangkap. Menurut Riesqi, selain iming-iming hadiah dan harga murah, NL meyakinkan agen untuk mencari jemaah dengan mencatut nama seorang pensiunan perwira tinggi yang saat ini sudah menjadi calon gubernur.

NL mengaku bahwa perwira tersebut merupakan saudaranya. "Jadi NL ini meyakinkan agen yang jadi korban dengan membawa foto seorang jenderal aktif (saat itu) dan mengaku bahwa orang di foto itu merupakan saudarannya. NL bilang pada agen tidak perlu khawatir dengan Azizi Travel yang penting cari saja jemaah," ucap Riesqi, kepada Kompas.com di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (16/1/2018).

Baca juga : Direktur Azizi Kencana Jadi Tersangka Penggelapan Biaya Umrah Rp 3 Miliar

Namun, Riesqi tidak menyebut jelas asal usul instansi perwira yang dicatut NL itu. Berangkat dari situ, para agen percaya dan mencari jemaah.

M Taufik, salah satu agen dari Kalimantan, mengatakan bahwa saat awal berjalan, semua terlihat lancar.

Namun, saat proses keberangkatan kloter ketiga dan keempat, terlihat ada hal yang tidak beres.

"426 jemaah saat berangkat di Maret 2016 sudah terlihat ada yang tidak beres, tetapi bisa diselesaikan. Sementara mulai terbongkar saat keberangkatan keempat. Akhirnya kami ini yang dikejar jemaah, kami juga sampai memberangkatkan jamaah dengan harta kami sendiri," ucap Taufik.

Selanjutnya, Riesqi mengatakan bahwa akan melalukan beberapa upaya, salah satunya bersurat kepada DPR-RI serta kepada partai pendukung calon gubernur yang dicatut namanya sebagai saudara NL.

"Kami hanya ingin difasilitasi untuk mengklarifikasi kepada perwira yang pernah dicatut namanya untuk memberikan keterangan apakah benar NL mencatut namanya, dan bila benar beliau ada hubungan kerabat kami minta tolong untuk memberikan info keberadaan NL saat ini," ucap Riesqi.

Baca juga : Diduga Gelapkan Uang Umrah, Pemilik Azizi Tour Diperiksa

Menurut Riesqi, upaya hukum sudah dilakukan baik di wilayah sampai Bareskrim Mabes Polri beberapa waktu lalu. Namun, sampai saat ini memang belum ada titik terang untuk menemukan NL.

"Di Polres Pidie sudah dilaporkan bahkan statusnya DPO, beberapa waktu lalu kami juga sudah ke Bareskrim Mabes Polri. Namun sampai saat ini terlihat mandek karena tidak ada yang tahu di mana keberadaan NL ini," ucap Riesqi.

NL ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Polres Aceh Barat atas dugaan penipuan biaya perjalanan umrah sebesar Rp 3 miliar. NL pun buron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com