Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Rute OK Otrip dari Naik Angkot hingga Transjakarta di Jakarta Utara

Kompas.com - 18/01/2018, 10:48 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rute OK Otrip Cilincing- Rorotan Jakarta Utara mulai diuji coba, Selasa (16/1/2018). Angkutan kota (angkot) berwarna merah dengan stiker OK Otrip di sekeliling kendaraan bertuliskan OK-5, mulai beroperasi menunggu penumpang di simpang lima Semper.

Kompas.com mencoba rute baru ini Rabu (17/1/2018). Memulai dari simpang lima Semper tujuan kali ini adalah melihat kondisi perjalanan sampai tujuan akhir di jalan Sungai Kendal serta bagaimana integrasi rute ini dengan angkutan Transjakarta lainnya.

Setelah menempelkan kartu ke mesin pembaca yang berada di dashboard pengemudi, perjalanan dimulai.

Selama masa uji coba tiga bulan ini, biaya OK Otrip Rp 3.500. Bahkan bagi penumpang yang belum memiliki kartu OK Otrip, petugas Dinas Perhubungan yang turut serta dalam angkot akan menempelkan kartu elektronik yang dibawanya sebagai tanda masuk dan keluar penumpang.

Baca juga : Kata Sopir Angkot OK Otrip soal Rute Kampung Rambutan-Pondok Gede

Selama perjalanan melalui jalan Raya Tugu menuju jalan Cakung Cilincing Raya, jalan Raya Kebantenan, jalan Kebanten I sampai sungai Landak, jarang ada penumpang yang menghentikan angkot.

Kartu Ok Otrip dan mesin tapping di angkot OK2 jurusan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (15/1/2018)Stanly Ravel Kartu Ok Otrip dan mesin tapping di angkot OK2 jurusan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (15/1/2018)

Ini membuat angkot berjalan cukup cepat melewati tanda pemberhentian bergambar bus bila terlihat tidak ada penumpang.

Dua orang pelajar menghentikan angkot ketika di jalan Raya Tugu pun mula-mula ragu-ragu untuk masuk. Namun ketika diyakinkan oleh petugas Dishub yang bertugas, mereka pun masuk.

"Masih belum banyak yang tahu. Mungkin sebulan baru ramai," ucap Solikin pengemudi angkot OK Otrip.

Kondisi lain adalah lokasi pemberhentian angkot untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Angkot OK Otrip akan berhenti di tempat yang sudah ditentukan.

Saat hendak naik angkot para penumpang tahu harus dilakukan di rambu pemberhentian, namun saat turun mereka meminta angkot berhenti di tempat yang mereka tuju.

Mau tidak mau supir menepikan kendaraan sembari memberitahukan bahwa ke depannya angkot OK Otrip hanya akan berhenti di tempat yang sudah ditentukan.

Baca juga : Penjelasan Transjakarta soal Sopir T 05 yang Protes Pengoperasian OK Otrip

Mengenai rambu pemberhentian pun dari segi jumlah di beberapa tempat masih terhitung kurang. Seperti di jalan Kebantenan I yang padat penduduk, tanda pemberhentian masih sedikit dan jarak satu dengan yang lain cukup jauh.

Memasuki jalan Marunda 1 dan sungai Kendal peminat angkot OK Otrip meningkat. Para penumpang sudah mengetahui angkot ini sedang diuji coba dan gratis. Mereka senang karena ada angkot yang masuk wilayah mereka.

"Kemarin saya kira angkot lewat di tempat saya karena menghindar macet. Ternyata ada rute baru. Senang sekali karena sebelumnya tidak ada yang lewat sini," ucap Sri Rejeki (55) warga Sungai Kendal yang mencoba angkot OK Otrip.

Permasalahan di rute ini adalah lebar jalan yang sempit apabila menaikkan dan menurunkan penumpang. Di sisi timur jalan ada saluran air yang membuat penumpang harus berhati-hati saat turun maupun naik angkot.

Baca juga : Sempat Tunda Beroperasi karena Penghadangan, Sopir OK Otrip Mulai Narik

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com