Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Paling Banyak Mengadukan Masalah Kartu Lansia Jakarta

Kompas.com - 26/01/2018, 10:20 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas pos pengaduan warga dari Dinas Sosial DKI, Danu Rachmad, mengatakan, selama seminggu melayani pengaduan warga, pengaduan yang paling banyak dilaporkan warga adalah terkait program Kartu Lansia Jakarta (KLJ).

"Banyak warga yang minta informasi kenapa namanya tidak masuk dalam BDT (basis data terpadu) sebagai syarat mendaftar di program KLJ," ujar Danu saat ditemui Kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Ia menjelaskan, program KLJ tersebut masih menggunakan basis data tahun 2015 sehingga warga diarahkan ke kelurahan masing-masing untuk memperbarui data.

"Di kelurahan, warga akan melalui proses MPM (mekanisme pemutakhiran mandiri). Ini tujuannya untuk upgrade data," kata dia.

Baca juga: Pagi-pagi, Kakek-Nenek ke Monas Ingin Dapat Kartu Lansia Jakarta

Setelah nama warga masuk dalam BDT, lanjutnya, warga dapat melakukan verifikasi data di satuan pelayanan (satpel) sosial di kecamatan atau di kantor Suku Dinas Sosial setempat.

"Setelah itu akan dibuatkan surat rekomendasi dari BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah). Warga tinggal menuju Bank DKI untuk membuat rekening, maka KJL akan didistribusikan," ujarnya.

Baca juga: Lansia hingga Marbut Bisa Naik Transjakarta Gratis, Begini Caranya...

Ia menambahkan, ada sejumlah kriteria lansia yang berhak mengikuti program ini, antara lain berusia 60 tahun ke atas, tidak memiliki penghasilan tetap yang menyebabkannya tak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, dan terdaftar dalam BDT.

"Jadi, kalau pensiunan tidak bisa ikut program ini," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program KLJ bagi masyarakat lanjut usia (lansia) di Monas, Kamis (21/12/2017).

Baca juga: Anies Luncurkan KLJ, Lansia Akan Dapat Rp 600.000 Per Bulan

Di tahap awal, Anies mengeluarkan 14.520 KLJ untuk para lansia yang tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta. Dari program itu lansia akan mendapatkan Rp 600.000 per bulan.

"Ini salah satu program prioritas di bulan ini. Lansia akan mendapatkan Rp 600.000 per bulan," ujar Anies.

Namun, peluncuran KLJ hanya simbolis. Pendistribusian KLJ akan mulai dilakukan pada Januari 2018. Pendistribusian KLJ akan bekerja sama dengan Bank DKI. Lansia yang mendapatkan KLJ berasal dari warga tidak mampu.

Kompas TV Pengamat tata kota menyoroti belum siapnya aturan rumah DP Rp 0.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com