Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia hingga Marbut Bisa Naik Transjakarta Gratis, Begini Caranya...

Kompas.com - 22/01/2018, 14:03 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta memberikan layanan gratis kepada beberapa kategori warga Jakarta. Layanan ini menindaklanjuti Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 160 Tahun 2016 tentang Pelayanan Transjakarta Gratis dan Bus Gratis bagi Masyarakat.

Adapun, beberapa kategori warga yang mendapat layanan transjakarta gratis adalah lanjut usia (lansia) KTP DKI Jakarta 60 tahun ke atas, penyandang disabilitas, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), pemilik Kartu Perlindungan Sosial (KPS Jabodetabek), pemegang KTP Kepulauan Seribu, marbut, pendidik dan tenaga kependidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), juru pemantau jentik (jumantik), serta anggota TNI/Polri yang menggunakan seragam dan menunjukkan kartu tanda anggota.

Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, warga bisa mendaftarkan identitasnya ke kantor PT Transjakarta di Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur untuk kemudian dibuatkan TJ Card.

"Bagi masyarakat yang ingin membuat TJ Card, masyarakat bisa datang langsung ke kantor PT Transjakarta setiap Senin-Kamis pukul 09.00-16.00," kata Wibowo kepada Kompas.com, Senin (22/1/2018).

Baca juga: 379.626 Orang Naik Transjakarta Gratis pada 17 Agustus 2017

Para pendaftar cukup membawa fotokopi KTP, pas foto 3x4 sebanyak 2 lembar, dan fotokopi kartu keluarga (KK).

Bagi pengguna transjakarta yang masih menggunakan resi lama, kartu rusak, salah cetak atau hilang dapat mengurus pembuatan TJ Card dengan cara melampirkan fotokopi KTP dan 2 lembar pas foto ukuran 2x4 cm serta surat keterangan hilang dari pihak kepolisian ke kantor pusat PT Transjakarta.

Kompas TV Pemerintah provinsi DKI Jakarta menyediakan 10 unit bus transjakarta gratis untuk warga di sekitar Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com