Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Tukang Becak di Jakarta "Naik Kelas"

Kompas.com - 27/01/2018, 09:39 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendapatkan laporan dari Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad mengenai jumlah becak di Jakarta.

"Jumlahnya enggak lebih dari 500 unit menurut Pak Wali Kota. Jadi, mayoritas becak ada di Jakarta Utara," ujar Sandiaga di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (27/1/2018).

Ia mengatakan, jumlah ini tak boleh bertambah. Menurutnya, kebijakan yang tengah disusun Pemprov DKI adalah penataan becak yang sudah ada di Jakarta. Sandiaga telah berkoordinasi dengan lurah setempat mendata becak-becak.

"Becak yang datang dari daerah lain ke Jakarta tak diperbolehkan, akan dipulangkan. Jadi, yang kami lakukan adalah mendata (becak) yang sudah ada di Jakarta, (pengemudi becak) ber-KTP DKI, diberi pelatihan, dan dikasih stiker," katanya.

Baca juga: Ketika Becak Berusaha Masuk Jakarta...

Dinas perhubungan memberikan stiker ke sejumlah penarik becak yang mulai beroperasi di Bandengan, Jakarta Utara, Jumat (26/1/2018). Perhatian terhadap penarik becak kembali diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia berharap becak tetap beroperasi di rute khusus di JakartaKOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Dinas perhubungan memberikan stiker ke sejumlah penarik becak yang mulai beroperasi di Bandengan, Jakarta Utara, Jumat (26/1/2018). Perhatian terhadap penarik becak kembali diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia berharap becak tetap beroperasi di rute khusus di Jakarta
Hal ini, lanjutnya, bentuk usaha Pemprov DKI meningkatkan kesejahteraan para penarik becak. Selama ini, kata dia, Pemprov DKI belum memikirkan kesejahteraan penarik becak.

"Kami ingin mereka naik kelas juga," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pendataan tersebut dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Serikat Becak Jakarta (Sebaja).

Baca juga: Kata Penarik Becak soal Rencana Sandiaga Beri Pelatihan Mengayuh Becak

"Jadi, lagi pendataan, didata namanya (pengemudi), becaknya, kemudian diberi stiker di becaknya supaya terindentifikasi karena dalam rangka mendata berapa sebenarnya becak yang beroperasi," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Anies mengatakan, cara ini ditempuh untuk memastikan jumlah becak di Jakarta terpantau dan tak mengalami peningkatan.

Ia menegaskan akan menindak tegas becak-becak yang datang dari luar Jakarta. Ia memerintahkan Satpol PP memantau dan melaporkan jika terindikasi masuknya becak luar daerah ke Jakarta.

Kompas TV Jurnalis KompasTV, Glenys Octania, akan bercerita untuk Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com