Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2017, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 18 Juta Penumpang

Kompas.com - 01/02/2018, 22:10 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta telah memberangkatkan 18.566.930 penumpang sepanjang 2017. Pencapaian tersebut mendorong peningkatan pendapatan 48 persen dibanding tahun 2016.

Executive Vice Presiden KAI Daop 1 Jakarta Dadan Rusdiansyah menjelaskan, jumlah penumpang tersebut didapat dari berbagai layanan kereta api.

"Jumlahnya dari KA kelas eksekutif, bisnis, ekonomi, KA lokal eksekutif, KA lokal komersial, dan KA lokal non komersial daop 1 Jakarta," kata Dadan di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2018).

Meski demikian, penumpang yang diangkut pada 2017 mengalami penurunan dibanding 2016 yang jumlahnya mencapai 20.655.663 orang. Ia mengatakan, penurunan penumpang disebabkan pengurangan jumlah perjalanan kereta.

Baca juga: Kereta Sewaan Anggota Partai Republik di AS Tabrak Truk Sampah

Memasuki tahun 2018, pihaknya menargetkan 17.204.630 penumpang yang menggunakan kereta. Ia mengatakan, penurunan target disebabkan beberapa kebijakan baru, seperti pengurangan kereta lokal.

"Ada pengurangan di KA Lokal, diahlikan ke kereta rel listrik commuter, khususnya yang sampai Cikarang dan Rangkas Bitung," ujarnya.

Baca juga: Libur Imlek, PT KAI Daop VI Yogyakarta Siapkan 5 Kereta Api Tambahan

Dari sisi inovasi, daop 1 telah menambah layanan perjalanan KRL di jalur Bekasi-Cikarang, serta beroperasinya Railink Bandara Soekarno Hatta. Pihaknya berencana meluncurkan KA Mataram Premium rute Pasar Senen-Lempuyangan, menambah rangkaian dan jadwal kereta Jakarta-Bandung.

"Paling signifikan memang rute Bandung, imbas dari kemacetan tol Cikampek. Banyak masyarakat yang memilih menggunakan kereta ke Bandung," ucap Dadan.

Kompas TV Kereta api anjlok sekitar 300 meter saat memasuki Stasiun Bandung. Para penumpang pun terpaksa berjalan kaki menuju stasiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com