Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senangnya Anies "Si Dukun 3 in 1" Bisa Bantu Ibu Melahirkan Urus Akta

Kompas.com - 02/02/2018, 11:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, para ibu yang habis melahirkan sudah bisa langsung mengurus dokumen legalitas bayinya di rumah sakit.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja meresmikan layanan Si Dukun 3 in 1 atau sistem integrasi layanan kependudukan 3 in 1 di RSIA Budi Kemuliaan, Jalan Budi Kemuliaan, Jumat (2/2/2018).

"Layanan melahirkan ini hal yang bermanfaat. Ketika ibu yang melahirkan pulang membawa bayinya dan seluruh dokumen legalitas untuk bayinya. Semuanya selesai," ujar Anies.

Anies senang karena hal ini sangat memudahkan warga. Anak yang baru lahir langsung mendapatkan jaminan status hukum, kesehatan, dan lainnya.

Baca juga : Kata Ahok, Pemberian Akta Lahir Dapat Cegah Eksploitasi Anak

Terdapat enam jenis dokumen yang didapatkan si bayi begitu dia lahir. Dokumen tersebut adalah Surat Keterangan Kelahiran Dokter, Nomor Induk Kependudukan anak, Kartu Keluarga yang sudah tercantum nama dan NIK anak, akta kelahiran anak, Kartu Identitas Anak, Nomor ID Kepersertaan BPJS Kesehatan bagi bayi.

"Kami merasa bersyukur hari ini ada 10 RS di Jakarta yang sudah bekerja dengan pendekatan ini. Tadi kata Pak edison baru 95,3 persen (yang memiliki akta), kita harus 100 persen. Ini Ibu Kota, di Ibu Kota enggak boleh ada anak tertinggal," ujar Anies.

Baru 10 rumah sakit di Jakarta yang memiliki layanan Si Dukun 3 in 1 ini. Rumah sakit yang dimaksud adalah RSUD Tarakan, RSUD Koja, RSUD Tanjung Priok, RSUD Cengkareng, RSUD Pasar Minggu, RSUD Budi Asih, RSUD Pasar Rebo, dan RSUD Pulau Seribu. Selain itu ada juga RSUP Fatmawati dan RSIA Budi Kemuliaan.

Baca juga : Mensos: Sosialisasi Pembuatan Akta Lahir Harus Dilakukan Bersama

Kepada masyarakat, Anies berpesan untuk mempersiapkan kelahiran. Persiapan kelahirannya tidak hanya pakaian bayi melainkan dokumen kependudukan. Dengan demikian, proses pembuatan dokumen kependudukan untuk bayi bisa dilakukan dengan cepat.

Untuk petugas di rumah sakit, Anies mengingatkan agar melayani seluruh warga dengan baik. Petugas rumah sakit tidak boleh membedakan pasien.

Baca juga : Mendagri: Pembuatan Akta Lahir Tak Perlu Surat Pengantar RT/RW

"Jangan pernah melihat warga yang datang dari bajunya, dari cara bicaranya, kebiasaannya, karena mereka adalah orang Indonesia, warga Indonesia yang harus diperlakukan setara," kata Anies.

Kompas TV Anies Baswedan memaparkan raihannya bersama Sandiaga Uno selama memimpin Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com