Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Tembok Ambrol di Soekarno-Hatta

Kompas.com - 06/02/2018, 14:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) akan menanggung seluruh biaya perawatan dan santunan korban ambrolnya tembok di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

"Jadi untuk seluruh biaya perawatan dan pengobatan sampai sembuh ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan," kata Kabid Pelayanan Umum BPJS Cabang Gambir Aan Wijayanti saat ditemui di RS Siloam Tangerang, Selasa (6/2/2018).

Baca juga : Polisi Olah TKP Tembok Ambrol di Perimeter Selatan

Aan mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan RS Siloam untuk menghitung seluruh biaya perawatan dan pengobatan yang ditanggung BPJS.

Ia juga menyampaikan, korban tewas akibat ambrolnya tembok di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (5/2/2018) akan mendapat biaya jaminan kecelakaan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Untuk Dianti Putri yang meninggal dunia, BPJS Ketenagakerjaan itu membayar jaminan kecelakan kerjanya sebesar Rp 276.600.000. Itu 48 kali gaji yang dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan," kata Aan.

Selain itu, kata Aan, pihak keluarga dan perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya perawatan korban.

"Pihak keluarga dan perusahaan tidak dibebankan biaya sedikit pun. Ditanggung 100 persen," ucap dia.

Baca juga : Alasan Korban Tembok Ambrol Dirujuk dari RSUD Tangerang ke RS Mayapada

Sebelumnya, Director of Base Operation GMF Aero Asia Rachmat Hanafi mengatakan, perusahaannya akan menanggung seluruh biaya perawatan korban.

"Kami menanggung semua biayanya sampai sembuh. Ada santunan juga untuk korban meninggal," kata Rachmat.

Kedua korban ambrolnya tembok di Bandara Soekarno-Hatta, yakni Mukhmainnah dan Putri, tercatat sebagai staf keuangan di GMF Aero Asia.

Saat ini, kondisi kesehatan Mukhmainnah semakin membaik. Ia pun disebut tidak memiliki luka-luka berarti akibat peristiwa tersebut.

Sementara itu, nyawa Putri tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhirnya di RS Mayapada Tangerang pagi tadi. Jenazahnya telah diberangkatkan ke Serang, Banten, untuk dimakamkan.

Kompas TV Dua orang terjebak runtuhan beton "underpass" di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soetta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com