Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Sepeda Hias dan Karangan Bunga di TKP Lokasi Penabrakan Produser RTV

Kompas.com - 11/02/2018, 14:00 WIB
Stanly Ravel,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meninggalnya Produser RTV Raden Sandy Syafiek (37), rupannya bukan hanya meninggalkan luka bagi keluarga, tapi juga beberapa komunitas pecinta sepeda.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, Minggu (11/2/2018), ada sebuah kerangka sepeda yang di cat warna putih lengkap dengan karangan bunga.

Baca juga : Sebelum Tabrak Produser RTV, Tersangka Terlibat Emosi dengan Pemotor

Di depan dan belakangnya tertulis sebuah pesan yang berisikan :

"Tempat kejadian kecelakaan pesepeda atas nama "Raden Sandy Syafiek" akibat tertabrak mobil pada Sabtu 10 Februari 2018. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik disisiNya, dan tidak terulang pada pesepeda yang lain. Amin."

#savepesepeda #Rocketers_id #Sharetheroad

Beberapa pesepeda menyempatkan diri untuk berfoto, bahkan ada yang berdoa.

"Saya tidak kenal dengan korban, hanya tahu dari berita saja, tapi saya prihatin dan ikut belasungkawa untuk keluarga korban," kata Harun, warga yang sedang bersepeda dari Halim menuju Semanggi kepada Kompas.com, Minggu (11/2/2018).

Baca juga : Polisi Tetapkan MJ Sebagai Tersangka di Kasus Tabrak Lari Produser RTV

Begitu juga dengan Samuel, menurutnya dia cukup kaget dengan kejadian tersebut setelah membaca diberita dan sosial media.

"Tahu dari sosial media mas, ngga nyangka ada kejadian seperti ini karena biasanya aman karena Sabtu-Minggu dipakai buat olah raga. Saya ikut belasungkawa," kata Samuel.

Raden Sandy Syafiek meninggal setelah ditabrak MJ menggunakan mobil Dodge Journeu pada Sabtu (10/2/2018) pagi. MJ sendiri kini sudah ditetapkan menjadi tersangka setelah menyerahkan diri pada Sabtu siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com