Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Zulkifli, Donor Darah 100 Kali yang Tak Pernah Tahu untuk Siapa Darahnya

Kompas.com - 11/02/2018, 16:52 WIB
Nursita Sari,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zulkifli Ibrahim (73) adalah salah satu penerima tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial tahun 2017 dari Presiden Joko Widodo. Ia menerima tanda kehormatan itu bukan tanpa alasan.

Zulkifli adalah satu warga yang sudah lebih dari 100 kali mendonasikan darah secara sukarela seumur hidupnya. Pada 2017, ia menjadi donor tertua asal Jakarta yang menerima tanda kehormatan tersebut.

Zulkifli bercerita, mulanya ia tak pernah berniat sama sekali untuk donasi darah. Ia pertama kali mendonasikan darahnya karena "dipaksa".

"Waktu itu, waktu ngambil SIM, itu harus ada donor darah. Jadi, saya itu bukannya sukarela, dulu diwajibkan," kata Zulkifli di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu (11/2/2018).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak penasaran saat mendengarkan kisah Zulkifli menjadi donor darah. Anies bertanya kapan "paksaan" untuk donasi darah itu terjadi.

"Tahun berapa itu?" tanya Anies.

"Tahun 1977, diwajibkan," jawab Zulkifli.

Baca juga: Donor Darah 100 Kali, Rido Yuwono Dapat Cincin Emas dan Umrah

Setahun berlalu, Zulkifli bertanya kepada dirinya sendiri, mengapa ia tak pernah lagi jadi donor darah. Zulkifli akhirnya memutuskan untuk kembali mendonasikan darahnya.

Sejak saat itu, muncul keinginan sukarela dalam diri Zulkifli untuk mendonasikan darahnya meski tak rutin, kadang tiap tiga bulan, tiap enam bulan, bahkan hanya sekali dalam setahun.

Meski tak ada jadwal rutin, Zulkifli tetap mendonasikan darah hingga kini usianya menua. Setelah menjadi donor darah, ia selalu merasa dirinya sehat.

Meski sering mendonasikan darah, Zulkifli tak pernah tahu, untuk siapa darah yang didonasikannya. Satu hal yang selalu mendasari sikap Zulkifli, ia mendonasikan darahnya atas nama kemanusiaan.

"Kita tidak tahu masyarakat siapa yang mau kita bantu, tapi ada yang kecelakaan, ada yang melahirkan. Jadi, kita mendonasikan darah itu tidak terpaksa, tapi ikhlas. Kita ndak tahu siapa aja yang akan menerima (darah yang didonasikan)," ucapnya.

Baca juga: Rutin Donor Darah, Ini Rahasia Sandiaga

Zulkifli berpesan agar generasi muda tak takut untuk mendonasikan darah mereka. Dia meminta generasi muda meneruskan perjuangan para donor darah sebagai pahlawan kemanusiaan yang membantu sesama.

Gubernur Anies mengapresiasi para donor darah yang lebih dari 100 kali mendonasikan darahnya. Pada hari ini, Anies mengundang 182 donor darah asal Jakarta yang menerima tanda kehormatan dari Presiden Jokowi itu.

"Kami dari Pemprov DKI memberikan apresiasi khusus kepada mereka dan kami ingin agar kerja sama dengan PMI kami tingkatkan," kata Anies.

Kompas TV Peringati Hari Buruh dengan Aksi Donor Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com