Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Sebut Rawat 23 Situ Secara Swakelola

Kompas.com - 13/02/2018, 22:29 WIB
Iwan Supriyatna,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com  Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Depok Manto mengatakan, perawatan situ yang tersebar di wilayahnya dilakukan swakelola atau dengan alat berat yang dimiliki sendiri.

Meski demikian, pihaknya tidak menyebutkan anggaran yang digelontorkan untuk merawat 23 situ.

"Pemeliharaan situ secara spesifik, dalam hal ini, dengan belanja modal tidak diperkenankan secara regulasi, mengingat penanganan situ adalah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC)," kata Manto saat dikonfirmasi, Selasa (13/2/2018).

Baca juga: Ada 23 Situ di Depok Diharapkan Tidak Beralih Jadi Bangunan

Saat ini, pihaknya fokus menormalisasi tiga situ di Depok, yakni Pengasinan, Cilodong, dan Pladen.

"Kami inginkan fungsi penyerapan air situ lebih maksimal," ucapnya.

Penggiat lingkungan dan pengamat tata kota sebelumnya meminta Pemkot Depok memelihara 23 situ agar tidak beralih fungsi.

Baca juga: 5 Spot Instagramable di Situ Cisanti Bandung

Jika tidak dipelihara, maka tak ada lagi daerah serapan air.

Selain itu, limpahan air dari Bogor juga akan semakin cepat menuju Jakarta dan menyebabkan banjir.

"Untuk situ sudah ada peraturan dari Kementerian PUPR, situ memang masih menjadi tanggung jawab pusat yakni PUPR, tetapi pengelolaannya oleh Pemkot Depok," kata Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga.

Baca juga: 8 Tips Wajib Tahu Sebelum Liburan ke Situ Cisanti Bandung

Selain banjir, Nirwono juga mengkhawatirkan keberadaan situ beralih fungsi seiring perkembangan masyarakat sekitar.

Koordinator Ruang Terbuka Hijau (RTH) Movement, Alfred Sitorus mengatakan, jika 23 situ terpelihara, maka fungsinya sebagai tempat serapan air dapat optimal.

"Depok seharusnya bisa berbangga hati karena memiliki 23 situ yang mampu menampung air terlebih dahulu dan bisa memperlambat aliran air ke Jakarta. Oleh karena itu, harus dipelihara," ucap Alfred.

Kompas TV Harga beras kualitas medium di Pasar Induk Beras meningkat hingga di atas harga eceran tertinggi sebesar 9.450 rupiah per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com