Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus "Low Entry" Transjakarta Miliki Fitur Pencegah Kebakaran

Kompas.com - 14/02/2018, 22:01 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com -  PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menambah 300 armada bus berjenis low entry pada tahun ini. Bus-bus tersebut dilengkapi fitur pencegah kebakaran.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, fitur itu disematkan untuk menambah rasa keamanan penumpang saat menaiki bus transjakatta. Diharapkan, dengan adanya fitur tersebut tidak ada lagi bus yang terbakar karena korsleting listrik.

"Kami tidak ingin insiden bus-bus transjakarta yang terbakar itu terulang kembali. Oleh karena itu, kami tambahkan fitur tersebut pada bus baru berjenis low entry, seperti yang ada sekarang," ujar Budi di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (14/2/2018).

Baca juga : Transjakarta Siapkan 300 Bus Low Entry untuk Asian Games

Budi menerangkan, fitur tersebut terletak di sebelah kanan stir pengemudi. Apabila terjadi kebakaran, pengemudi cukup menekan tombol berwarna merah itu.

Tombol itu berfungsi untuk memutus aliran listrik di dalam bus. Sehingga, titik api tidak akan merembet ke titik lainnya karena masih adanya aliran listrik.

"Kalau tombol (merah) dipencet mati semua, elektrik mati, listrik enggak jalan. Langsung disemprot (APAR)selesai," ucap dia.

Menurut Budi, bus yang pernah mengalami kebakaran kebanyakan berasal dari China. Bus dari China itu sebenarnya juga memiliki tombol pemutus aliran listrik. Namun, tombol tersebut disematkan di antara tombol-tombol lainnya.

"Pengalaman bus China yang terbakar (tombol pemutus aliran listrik) bukan merah tapi hitam. Tombolnya di tengah-tengah," kata Budi.

Budi mengatakan, saat ini armada transjakarta tak menggunakan bus China. Pihaknya lebih memilih menggunakan bus-bus Rropa karena spare part-nya lebih mudah didapatkan.

"China (busnya) enggak jelek, cuma itu enggak ada agennya untuk perawatan. Jadi karena enggak ada perawatan kami enggak bisa maksimal. Jadi intinya kami hanya akan beli yang ada agen tunggal," ujarnya.

Selain tombol pemutus aliran listrik, kata Budi, bus low entry yang sedang dipesan ini juga dilengkapi lapisan untuk menahan suhu panas. Lapisan tersebut terbuat dari bahan styrofoam setebal 40 milimeter.

"Styrofoam itu tidak bisa terbakar dan berfungsi menahan panas, seperti cahaya matahari dan lain-lain. Styrofoam itu juga bisa mengurangi kebisingan, misalnya saat hujan, jadi tidak terlalu terdengar," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com