Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Jepang Tagih Pembayaran Proyek MRT

Kompas.com - 21/02/2018, 14:10 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bertemu Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Arifin Tasrif,  dan Menteri Luar Negeri Jepang, Kazuyuki Nakane, di  Tokyo, Jepang, Selasa (20/2/2017) untuk membahas kerja sama Jakarta-Jepang, salah satunya terkait pengerjaan mass rapid transit (MRT).

Pertemuan itu merupakan bagian dari kegiatan Sandiaga dalam lawatannya ke Tokyo.

"Sebagai representasi Indonesia di Tokyo, Jepang, Pemprov DKI berharap KBRI dapat membantu kami dalam berdiplomasi dengan Jepang untuk bekerja sama dalam fast track dan percepatan fase 4 pembangunan MRT," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Rabu ini.

Ia menjelaskan, Jepang tertarik untuk kembali bekerja sama dalam fase berikutnya proyek pembangunan MRT Jakarta. Namun Jepang menagih pembayaran proyek.

Baca juga : Sandiaga Sebut Nama Stasiun MRT Akan Dikomersilkan

"Selain itu juga pemerintah Jepang meminta bantuan dari pihak Pemprov DKI untuk dapat segera membayar proyek MRT yang sudah cukup lama tertunda pembayarannya," kata Sandiaga.

Proyek MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI didanai Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) sekitar Rp 2,5 triliun dengan bunga 0,2 persen harus dilunasi selama 30 tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Utang itu ditanggung Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat.

Selain pembangunan bidang transportasi, Sandiaga berharap hubungan Jakarta-Jepang dalam bidang olahraga, kuliner, kesenian, dan budaya dapat terus terjalin erat. Ia kemudian menyatakan, Jakarta akan belajar dari Jepang dalam penciptaan lapangan kerja di bidang jasa dan ekonomi kreatif.

"Dalam bidang pangan, ada keinginan dari Pemprov DKI untuk twining pasar antara Tokyo dan Jakarta sebagai bentuk peringatan hari jadi kerja sama Indonesia-Jepang yang ke-60," ucap Sandiaga.

Ia juga berharap dapat mempelajari sistem penanganan bencana yang terdapat di Jepang terutama gempa dan kebakaran. Menurut Sandiaga, Jepang mampu mencegah dan menangani bencana dengan baik.

Baca juga : Tanggapan Menhub Soal Minat Sinarmas Garap MRT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com