Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Penyebar Berita Hoaks soal Ustaz di Tambun Utara

Kompas.com - 23/02/2018, 12:04 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian Polres Metro Bekasi tidak main-main terhadap para penyebar berita bohong atau hoaks di media sosial.

Pada Jumat (23/2/2018), Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Candra Sukma Kumara menyampaikan, pihaknya mengamankan S, pria yang diduga menyebarkan berita hoaks mengenai ustaz yang didatangi dua orang di rumahnya, Tambun Utara, Bekasi.

"Kami memeriksa satu orang penyebar informasi yang membuat gaduh di masyarakat," ucap Candra saat dihubungi, Jumat.

Baca juga : Polisi Akan Usut Penyebar Hoaks soal Penyerangan Ustaz di Tambun Utara

Menurut dia, S diamankan karena menyebarkan berita penyerangan terhadap ustaz di grup WhatsApp RW tempatnya tinggal.

Dalam kabar yang disebarkan tersebut, ditambahi bumbu penyerangan hingga berdarah-darah, pelaku membawa senjata tajam, serta menyebut kata Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sementara itu, menurut Candra, informasi tersebut tidak benar. Ia menyatakan, tidak ada senjata tajam yang dibawa pelaku yang mendatangi ustaz di rumahnya tersebut.

"Isu tersebut tidak benar. Dalam tas pelaku tidak ada senjata tajam atau seperti yang dituduhkan dalam berita yang tersebar. Saya berharap masyarakat lebih bijaksana menggunakan media sosial," ucap dia.

Guna mencegah terjadinya penyebaran informasi bohong di masyarakat, pihak kepolisian wilayah Polres Metro Bekasi akan menugaskan Babinkamtibmas untuk melakukan pendekatan terhadap warga.

"Imbauannya bila ada peristiwa mencurigakan, ada ancaman, merasa terancam fisik maupun psikis, segera lapor. Jangan memviralkan dahulu. Itu tidak menyelesaikan masalah. Jangan juga mengeluarkan pernyataan spekulatif. Polisi pasti siap merespons," kata Candra.

Baca juga : Peristiwa di Tambun Utara Bukan Penyerangan Ustaz, melainkan...

Sebelumnya, beredar kabar seorang ustaz di Tambun Utara mendapatkan teror. Kabar di media sosial itu bahkan menyebut para peneror membawa senjata, beratribut PKI, dan telah menargetkan sang ustaz.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, tidak ditemukan senjata, atribut PKI, atau daftar nama ustaz yang jadi sasaran dalam tas orang tersebut.

Pelaku hanyalah orang yang meminta dana untuk hidup dari masjid ke masjid. Pelaku marah dan memaki-maki karena tidak diberi uang oleh sang ustaz.

Pemeriksaan lebih lanjut, pelaku, MFW (39), merupakan penculik dan pelaku pencabulan terhadap seorang remaja WN (15) yang ia ajak berkeliling meminta dana. Pelaku saat ini ditahan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com