JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Peduli Sampah Nasional diperingati setiap 21 Februari. Meski telah empat hari berlalu, namun para Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau biasa dikenal dengan sebutan Pasukan Oranye masih menyimpan harapan.
"Harapannya warga enggak buang sampah sembarangan," kata Aldo, seorang petugas PPSU Kebon Sirih saat ditemui Kompas.com, Minggu (25/2/2018).
Aldo berharap, masyarakat bisa membuang sampah pada tempatnya agar tidak menimbulkan bencana seperti banjir yang diakibatkan dari tersumbatnya aliran selokan.
"Lebih peduli lagi lah terhadap lingkungan, apalagi kawasan Kebon Sirih pusat kuliner, banyak sekali sampahnya," ucap Aldo sambil mengangkut sampah ke atas truk pengangkut.
(Baca juga: "Kami Harap Warga Bantu Pasukan Oranye Jaga Sungai Tetap Bersih")
Rinaldi, seorang petugas PPSU Kebon Sirih mengatakan, masih banyak sampah berserakan di kawasan tersebut. Namun demikian, dirinya tetap menjalankan tugasnya bersama rekan-rekan PPSU lainnya untuk membersihkan sampah.
"Sudah tugas kami membersihkan sampah, tapi bukan berarti masyarakat boleh buang sampah seenaknya," ucap Rinaldi.
Menurut Rinaldi, setiap harinya truk sampah berukuran besar pasti mengangkut sampah dari kawasan Kebon Sirih. Tak pernah truk sampah beroperasi dalam keadaan kosong.
"Banyak banget sampahnya, enggak kehitung, pokoknya truk gede ini penuh buat angkut sampah," tutur Rinaldi.
Abidin, pedagang makanan di Jalan Wahid Hasyim kawasan Kebon Sirih menuturkan, selain petugas PPSU yang setiap harinya membersihkan sampah, para pedagang juga tak jarang berswadaya membersihkan sampah sisa-sisa jualan.
"Habis jualan biasanya kami bersihkan, enggak enak juga kalau tempat jualan banyak sampahnnya," kata Abidin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.