Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Kecelakaan Kerja Jangan Dikutuk tetapi Diubah

Kompas.com - 01/03/2018, 11:24 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin agar pekerja di pasar-pasar di Jakarta terhindar dari berbagai kecelakaan kerja, termasuk kebakaran.

Hal itu disampaikan saat memberi sambutan pada pelantikan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/3/2018).

Sandiaga lalu mengutip perkataan Anies Baswedan terkait pentingnya latihan keselamatan di tempat kerja.

"Saya mau sampaikan keprihatinan kita semua bahwa banyak sekali kecelakaan kerja sekarang. Kalau saya pinjam quote yang disampaikan Pak Anies Baswedan, Gubernur kita, bahwa jangan pernah mengutuk kegelapan, nyalakan lilin. Jangan pernah mengutuk kecelakaan-kecelakaan itu, tapi kita harus mulai mengubah itu," kata Sandiaga.

Sandiaga berharap P2K3 bisa memulai perubahan itu. P2K3 sendiri terdiri dari perwakilan pedagang di 153 pasar di Jakarta.

Dia mengatakan, bahaya yang paling sering membayangi kegiatan di pasar adalah kebakaran. Sandiaga ingin pedagang pasar belajar fire drill (cara menghadapi kebakaran) agar tahu apa yang harus dilakukan dalam kondisi itu.

Baca juga : Sandiaga Ingin Pedagang Latihan Fire Drill agar Pasar Zero Accident

Dia juga mau pedagang memiliki ilmu tentang kelistrikan agar bisa mencegah konsleting listrik di pasar.

"Pasar ini ada idiomnya yaitu 'ada kebakaran setiap hari di seluruh pasar Indonesia'. Kami tidak mau itu terjadi, kami mau kurangi risiko kecelakaan kerja dan tingkatkan kesehatan para pekerja yang ada di PD Pasar Jaya," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, dampak ekonomi yang dihasilkan akibat kecelakaan di pasar begitu besar. Dia berharap P2K3 bisa mengurangi kecelakaan itu, idealnya bisa membuatnya zero accident atau nol kecelakaan.

Setelah upaya di pasar itu berhasil, Sandiaga ingin ada panitia juga di sektor lain, yaitu panitia keselamatan kerja untuk nelayan.

"Kita harus putar bagaimana kita meningkatkan kewaspadaan kita agar keselamatan kerja terjamin. Saya mulai di PD Pasar Jaya, hingga pasar di Jakarta bisa mencapai zero accident," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com