Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Rusun KS Tubun Akan Dipatok Harga Sekitar Rp 1,7 Juta

Kompas.com - 11/03/2018, 20:53 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sewa Rusun KS Tubuh di Tanah Abang, Jakarta Pusat rencananya akan dikenakan harga sekitar Rp 1,7 juta per bulan. Prediksi harga tersebut karena mempertimbangkan beberapa hal.

Kepala Unit Pengelola Rusun (KUPRS) Jatirawasari Dwiyanti Chotifah mengungkapkan, salah satunya karena lokasi yang strategis di tengah pusat kota.

"Perhitungannya dari biaya perencanaan. Keunggulan rusun ini karena lokasinya strategis dekat ke mana saja dari Tanah Abang," kata Dwiyanti kepada Kompas.com pada Jumat (9/3/2018).

Ia menjelaskan, harga tersebut juga memperhitungkan soal pembebasan lahan, pembangunan, operasional, hingga biaya perawatan.

"Kalau fasilitas kan tidak seperti apartemen yang selalu maintenance, kami sudah ada sekuriti, cleaning service," tambah Dwiyanti.

Baca juga : Harga Sewa Rusun KS Tubun Diperkirakan Sekitar Rp 1,7 Juta per Bulan

Unit-unit hunian Rusunawa KS Tubun yang terletak di Jalan KS Tubun, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.Dok. Dinas Perumahan DKI Unit-unit hunian Rusunawa KS Tubun yang terletak di Jalan KS Tubun, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

Dwiyanti mengatakan, rusun ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah. Untuk itu, rencananya syarat memiliki unit rusun ini adalah berpenghasilan minimal Rp 7 juta. Sebab, rusun ini didirikan bukan untuk relokasi warga seperti rusun lainnya.

Rusun KS Tubun terdiri dari 16 lantai dengan 520 unit. Rusun yang dibangun sejak tahun 2014 itu kini telah berdiri megah dekat pusat perniagaan.

Namun, saat ini Rusun KS Tubun belum bisa dihuni lantaran menunggu persetujuan dari pemerintah. Harga sewa Rp 1,7 juta per bulan juga masih perkiraan.

"Memang masih kosong karena belum ada penetapan tarif dari Gubernur dan dari DPRD," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com