Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Cacing dalam Ikan Makarel Tidak Setiap Saat Terjadi

Kompas.com - 31/03/2018, 21:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemunculan cacing anisakis dalam sejumlah produk ikan makarel kalengan disebut sebagai fenomena yang sedang kebetulan terjadi.

Pakar standarisasi mutu produk perikanan dari Institut Pertanian Bogor Sunarya mengatakan, fenomena tersebut terjadi karena adanya infeksi yang dialami hewan mamalia laut seperti paus sehingga membuat lava cacing anisakis tersebar di lautan sebelum dimakan oleh ikan makarel.

"Tidak setiap saat dan jarang terjadi. Itu hanya insiden saja, by accident saja bahwa terjadi infeksi pada mamalia laut kemudian masuklah ke makarel. Jadi pada bulan-bulan biasanya tidak ada," kata Sunarya di Pakin, Jakarta Utara, Sabtu (31/3/2018).

Menurut Sunarya, hal itu pun hanya terjadi pada waktu-waktu dan di wilayah tertentu saja. Ia mengatakan, fenomena itu pun hanya terjadi dalam waktu beberapa minggu.

"Tidak semua proses produksi dalam satu tahun itu pasti mengandung cacing. Paling hanya beberapa minggu dia dan di daerah tertentu karena whales (paus) bermain-main misalnya di Laut Cina Selatan atau Samudera Pasifik," kata Sunarya.

Baca juga : APIKI Sebut Isu Cacing dalam Ikan Makarel Rugikan Perusahaan Miliaran Rupiah

Meskipun begitu, industri pengalengan ikan tetap dituntut untuk melakukan pengujian dalam waktu tertentu untuk memastikan apakah terdapat cacing atau tidak.

Menurut Sunarya, proses pengujiannya pun sederhana, cukup dengan memotong ikan secara fillet maka cacing itu akan terlihat dengan mata telanjang.

"Wananya putih, panjangnya 3 milimeter, lebarnya 0,24 milimeter seperti otot," kata Sunarya mendeskripsikan bentuk cacing anisakis.

Sebelumnya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan menemukan sejumlah merek produk ikan makerel yang mengandung cacing. Temuan itu terdapat di Batam, Pekanbaru, dan Jakarta.

Baca juga : APIKI Pastikan Cacing di Ikan Makarel Sudah Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com