Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bojong Menteng Keluhkan Limbah di Saluran Air yang Berbau

Kompas.com - 02/04/2018, 12:35 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga perumahan Bumi Bekasi Baru, Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi mengeluhkan bau tak sedap yang menyengat dari saluran air yang melewati wilayah permukiman mereka. Selain itu, warna air dalam saluran tersebut menjadi hitam pekat pada waktu-waktu tertentu.

"Sudah berbulan-bulan. Air yang mengalir di saluran air ini berubah hitam pekat dan baunya menyengat. Kondisi ini biasanya berlangsung pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. Kalau hari lain biasa," ucap Sugeng (60), warga perumahan yang ditemui Senin (2/4/2018).

Baca juga : Limbah Deterjen Warga Penyebab Lautan Busa di KBT Marunda

Sugeng menyampaikan, keluhan ini sudah dilaporkannya ke pihak terkait. Ia menduga, kondisi ini terjadi karena di sekitar perumahan tersebut terdapat beberapa pabrik yang melakukan kegiatan industri.

Amin (40), warga perumahan itu, berharap bahwa Pemerintah Kota Bekasi segera melakukan tindakan terkait kondisi ini. Ia khawatir air yang diduga limbah tersebut dapat mempengaruhi sumur resapan milik warga.

"Ini kan air endapan. Takutnya itu akan ke sumur resapan yang digunakan warga perumahan. Kita tidak mau itu terjadi, warga bisa kesulitan air," ucap Amin.

Menanggapi keluhan warga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi bersama perangkat pemerintahan setempat melakukan inspeksi mendadak di pabrik dan industri di sekitar lokasi.

Baca juga : Ke Pabrik Pengolahan Kulit di Garut, Syaikhu Puji Pengolahan Limbah

Pabrik tersebut di antaranya PT Mikie Oleo Nabati Industri dan PT JEIL Indonesia serta sebuah usaha laundry rumahan yang berada di depan kompleks perumahan tersebut.

Dalam sidak yang dilakukan sejak Senin pagi, DLH juga mengambil sampel air di beberapa titik untuk diteliti guna melihat kandungan kimia yang terdapat di dalamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com