JAKARTA, KOMPAS.com — Anak Hunaedi, Siti Maisaroh, mengatakan bahwa ibunya, Sopia, merupakan perempuan yang kuat meski menyaksikan sendiri ayahnya yang merupakan purnawirawan TNI AL itu disiksa oleh pelaku yang masuk ke dalam rumah di kawasan Pondok Labu dan akhirnya menewaskan Hunaedi.
"Ibu masih shocked ya, ibu (masih) kuat (meski) lihat bapak disiksa," ujar Siti seusai pemakaman Hunaedi di TPU Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
Siti mengatakan, dari kesaksian Sopia, perempuan 73 tahun ini baru selesai melaksanakan shalat di kamar saat Hunaedi bergulat dengan pelaku.
Sebelumnya, Sopia sempat mendengar Hunaedi menanyakan tujuan pelaku mendatangi rumahnya.
"Pertamanya kata Ibu, Bapak bilang 'Mau apa? Ada keperluan apa kamu?'. Jadi (ditanyakan) ngapain begitu," ujar Siti.
Baca juga: Pensiunan TNI yang Tewas di Pondok Labu Dimakamkan Siang Ini
Kemudian, kata dia, Sopia mendatangi ruang tamu dan melihat pelaku menganiaya Hunaedi.
Sopia pun berteriak, tetapi pelaku tidak menyadari kehadiran Sopia. Ia kemudian menyelinap ke luar rumah untuk meminta tolong warga.
Sopia berteriak, bahkan menghentikan sejumlah mobil yang lewat. Adapun rumah Sopia berada persis di depan jalan raya.
"Dia sempat teriak, 'Diapain Pak, ada apa Pak?' Alhamdulillah tuh rampok enggak lihat, enggak dengar teriakan Ibu, akhirnya Ibu pergi saja. Bapak minta tolong, ibu pergi mindik-mindik lewat samping, buka pintu, teriak di jalan raya arah Cinere. Semua mobil diberhentiin," ujar Siti.
Baca juga : Tragedi Kamis Malam yang Tewaskan Pensiunan TNI AL di Pondok Labu
Polisi dibantu warga mencoba menangkap pelaku. Namun, pelaku kabur meninggalkan rumah. Adapun petugas mencoba menolong Hunaedi yang mendapatkan luka tusuk di dada. Namun, nyawa Hunaedi tak tertolong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.