Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KRL Tidak Boleh Berdiri jika Naik Kereta Bandara di Stasiun Duri

Kompas.com - 10/04/2018, 20:21 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang KRL lintas Duri-Tangerang rencananya akan diperbolehkan naik kereta api bandara di Stasiun Duri. Hal ini untuk mengatasi penumpukkan penumpang di Stasiun Duri.

Mengenai hal itu, VP Commercial Passanger PT Railink, Fitri Kusumo menegaskan nantinya penumpang KRL tidak boleh berdiri jika naik kereta bandara Soekarno-Hatta.

"Enggak boleh (berdiri). Kalau dari dalam pertemuan dengan pak Dirjen (Perkeretaapian) sudah diputuskan kalau penumpang tidak boleh berdiri," kata Fitri kepada Kompas.com, Selasa (10/4/2018).

Biasanya, gerbong KRL pada jam sibuk dipenuhi oleh penumpang baik yang berdiri maupun duduk. Jika diperbolehkan naik kereta bandara, maka jumlah penumpang akan disesuaikan dengan jumlah kursi sehingga tidak ada yang berdiri.

Baca juga : Pengguna KRL Duri-Tangerang Akan Diperbolehkan Naik Kereta Bandara

Namun, lanjut Fitri, PT Railink bersama Kementerian Perhubungan belum memutuskan mekanisme dan teknis pengguna KRL lintas Duri - Tangerang naik kereta Bandara di Stasiun Duri. Termasuk soal jumlah pengguna KRL yang bisa naik kereta bandara.

"Masih dalam tahap pembicaraan. Pembahasan di Kemenhub, jadi kalau dari kami tergantung keputusan mereka (dan) Dirjen Perkeretaapian juga. Kalau kami harus support itu ya kami support," kata Fitri.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah memberikan putusan terkait penguraian penumpang di lintas Duri-Tangerang bersama PT Kereta Commuter Indonesia, PT Railink dan Dirjen Perkeretaapian pada Jumat (6/4/2018) di Karet, Jakarta Pusat.

Baca juga : Penumpukan Penumpang di Stasiun Duri, Menhub Minta Maaf

Ia mengatakan penumpang KRL lintas tersebut nantinya bisa menggunakan KA Bandara dengan jumlah pembayaran normal yakni Rp 3.500. Sementara perbedaan harga normal pengguna KA Bandara dengan tarif Rp 70.000, sisanya akan ditanggung kementrian perhubungan.

Kompas TV Waktu tunggu kereta lebih lama karena jalur kereta harus "berbagi" dengan kereta bandara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com