Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Petisi "Online" Minta Jadwal Stasiun Duri-Tangerang Dikembalikan

Kompas.com - 02/04/2018, 18:32 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan jadwal keberangkatan KRL Duri-Tangerang menuai kritik warga dalam bentuk petisi online

Seorang warganet bernama Yunita Sari membuka sebuah petisi di situs change.org meminta jadwal dikembalikan agar tidak terjadi penumpukan penumpang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (2/4/2018) pukul 16.00, sebanyak 197 dari 200 orang telah menandatangi petisi tersebut.

Baca juga: Kebakaran di Taman Kota, Penumpang KRL Tujuan Tangerang di Stasiun Duri Telantar

Hingga pukul 16.20, target meningkat menjadi 500 orang dan ditandatangani 205 orang.

"Mohon dikaji dan kembalikan jadwal Stasiun Tangerang dan transit di Stasiun Duri seperti sedia kala. Untuk jadwal yang diubah setengah jam hanya 1 kali mengakibatkan penumpukan dan banyak penumpang yang tidak terangkut," tulis petisi tersebut.

Perkara penumpukan tak hanya akibat pergantian jadwal.

Baca juga: Penumpang Kereta di Stasiun Duri Nekat Melompat Keluar dari Peron

Penggunaan eskalator di peron 5 atau tujuan Tangerang juga menjadi sorotan karena sebelumnya terjadi kepadatan.

"Ditambah transit di Stasiun Duri yang mengakibatkan penumpukan di eskalator dan membahayakan nyawa kami para penumpang, mengingat mereka juga mengejar waktu kerja supaya tidak terpotong uang makan, kehadiran, transportasi, dan lain-lain. Belum kedatangan kereta transit disesuaikan kedatangan kereta yang akan transit. Terima kasih," tulis Yunita Sari.

Perubahan jadwal keberangkatan KRL lintas Duri-Tangerang dan sebaliknya terjadi sejak Kamis (29/3/2018) karena PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan pengurangan jumlah kereta.

Baca juga: Kebakaran di Taman Kota, KRL Duri-Tangerang Terganggu

KRL lintas Duri-Tangerang berkurang dari 90 menjadi 80 perjalanan.

Pengurangan tersebut disesuaikan berdasarkan grafik perjalanan kereta api 2017 yang diberlakukan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com