Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeluhkan Sistem Dua Peron di Stasiun Duri untuk Rute Duri-Tangerang

Kompas.com - 02/04/2018, 21:49 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem dua peron untuk kereta commuterline lintas Duri - Tangerang di Stasiun Duri telah berlaku sejak pekan lalu.

Pada Senin (2/4/2018) pukul 17.36 - 18.45 WIB, penumpang kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Duri menuju Tangerang diarahkan untuk menunggu di peron 4 pada pukul 17.36 WIB.
Tak lama kemudian, KRL tujuan Tangerang tiba dan sekitar 10 menit kemudian arahan dari petugas meminta agar penumpang yang tak kebagian tempat berpindah peron.

"Tujuan Tangerang berikutnya, silahkan menunggu di peron 5," kata seorang petugas lewat alat pengeras suara.

Baca juga : Tambahan Jumlah Perjalanan KA Bandara Tidak Ganggu Jadwal KRL Jabodetabek

Beberapa penumpang yang tak kebagian tempat langsung berpindah ke peron 5. Mereka menggunakan dua alternatif jalan, yaitu eskalator satu lajur dari peron 4 dan jalan tapak passing yang berada di arah utara stasiun, tepatnya di ujung peron.

"Ini sih pindah-pindah peron terus," ujar seorang perempuan sambil berlari menuju eskalator.

Di peron 5, penumpang harus menunggu kedatangan kereta tujuan Tangerang selanjutnya selama sekitar 30 menit. Saat mereka menunggu, Kereta Api (KA) Bandara telah melintas dua kali di peron 4. 

Sita (33), seorang karyawan swasta mengatakan telah menggunakan KRL sejak Juli 2017.

"Dulu (peron) 4 Tangerang, (peron) 5 (kereta) bandara saja. Sekarang dibagi gini jadi pecah," kata Sita.

Ia turun di peron 5 dan sengaja berdiam diri menepi untuk menghindari desakan penumpang lainnya yang mengantre naik eskalator dan lift.

"Dulu pernah kegencet di tengah-tengah eskalator. Yang parah lagi pertama kali dioper ke sini, dari (peron) 4 ke (peron) 5, ada yang pingsan, kata orang lima (orang)," tambahnya.

Kepala Stasiun Duri, Widy Aries Subiyanto, mengatakan keputusan pembagian penumpang Duri - Tangerang dalam dua peron untuk mengurai kepadatan penumpang.

Peron 4 melayani KRL dengan ukuran 8 - 10 gerbong, sedangkan Peron 5 melayani 12 gerbong.

"Sekarang bergantian, masuk dari (peron) 5, selanjutnya (masuk dari peron) 4. Begitu juga sebaliknya," kata Widy.

Baca juga : Waktu Tempuh Kereta Bandara Dipersingkat, Gerbong KRL Tangerang-Duri Ditambah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com