Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Proses Hukum Tiara, Model yang Tabrak Pengemudi Ojek "Online"

Kompas.com - 16/04/2018, 09:11 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — M Nur Irfan, pengendara ojek online, kehilangan kaki kirinya akibat kecelakaan yang ia alami pada Senin (9/4/2018).

Irfan ditabrak mobil BMW yang dikendarai seorang model bernama Tiara Ayu. Kepada polisi, Tiara mengaku sedang berada di bawah pengaruh minuman keras saat kecelakaan terjadi.

Irfan bekerja sebagai pengemudi ojek online sejak 2015. Ia bekerja untuk menafkahi istri dan seorang anak laki-lakinya yang masih berusia 9 tahun.

Baca juga: Model Tiara Ayu, Pengemudi BMW yang Tabrak Ojek "Online", Dikenai Wajib Lapor

Selain bekerja sebagai pengemudi ojek online, Irfan bekerja sebagai pegawai di salah satu toko karbon di Jakarta Pusat.

Pihak keluarga telah menemui pemilik toko agar nanti tetap mengizinkan Irfan bekerja. Pemilik toko pun mengizinkannya. Rekan sesama pengemudi ojek online juga menggalang dana untuk membantu biaya rumah sakit Irfan.

Tak ditahan

Sementara itu, Tiara yang menabrak Irfan tidak ditahan. Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, hal ini dilakukan karena Tiara dinilai kooperatif memberikan keterangan kepada polisi.

"Sejauh ini kooperatif. Kasus ini tetap berjalan, kan, kecelakaan itu awalnya dari pelanggaran lalu lintas. Kami proses pelanggarannya dan yang bersangkutan kooperatif saat kami mintai keterangan," ujar Budiyanto, Jumat (13/4/2018).

Meski demikian, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, saat ini Tiara dikenai wajib lapor setiap Senin dan Kamis.

Menurut Halim, hingga saat ini penyelidikan kasus tersebut terus dilakukan. Ia menyebutkan, sejauh ini sudah ada empat saksi yang diperiksa.

Polisi pun telah melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) di perempatan Harmoni, Jakarta Pusat, Sabtu (14/4/2018).

Baca juga: Polisi Olah TKP Kasus Model Tiara Ayu yang Tabrak Ojek "Online"

Hingga kini, hukuman untuk Tiara belum dapat dipastikan. Namun, Budiyanto mengatakan, Tiara bisa saja mendapatkan keringanan hukuman saat kasusnya disidangkan.

Menurut dia, hal tersebut bisa saja terjadi dengan mempertimbangan perbuatan baik Tiara, seperti mau membantu biaya pengobatan dan kebutuhan korban.

"Bisa saja memberikan pengobatan, tetapi bisa dilaksanakan di luar pengadilan. Nanti jadi sesuatu yang meringankan di tingkat pengadilan," ujar Budiyanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/4/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com