JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Hunaedi (83), pensiunan TNI Angkatan Laut di rumahnya di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).
Dalam rekonstruksi ini, polisi menghadirkan tersangka pembunuh Hunaedi, Supriyanto (20).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Supriyanto terlihat mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye serta penutup kepala. Dia terus menunduk ketika kamera para pewarta menyorot wajahnya.
Baca juga: Polisi Periksa Pacar Pembunuh Pensiunan TNI di Pondok Labu
Melihat kehadiran Supriyanto, warga yang sudah berkerumun di dekat lokasi kejadian mendadak heboh.
Pria 20 tahun itu langsung diteriaki warga.
"Orang kayak gitu bunuh aja, Pak," teriak salah satu warga.
Baca juga : Pembunuh Pensiunan TNI AL: Saya Enggak Ada Niat untuk Membunuh
Melihat situasi tersebut, aparat kepolisian langsung meminta warga tenang dan menjauh dari lokasi.
Sementara Supriyanto langsung digiring masuk ke rumah korban untuk memeragakan kejadian saat dirinya membunuh Hunaedi.
Kegiatan rekonstruksi ini berlangsung tertutup. Para awak media dan warga tidak diperkenankan mendekat ke lokasi.
Baca juga: Tewasnya Pensiunan TNI AL yang Halangi Aksi Pencurian di Rumahnya
Salah satu warga bernama Husnah sengaja datang ke lokasi karena ingin melihat wajah Supriyanto. Dia geram karena Supriyanto telah membunuh tetangganya.
"Saya kepengin nyentil dia (Supriyanto). Kesal abisnya, kok, ada orang bisa kejam gitu," kata Husnah.
Hingga pukul 14.50, kegiatan rekonstruksi masih berlangsung.
Baca juga: Pembunuh Pensiunan TNI AL Minta Pacarnya Cuci Baju yang Berlumuran Darah
Sebelumnya, Supriyanto membunuh Hunaedi pada 5 April 2018.
Pembunuhan terhadap Hunaedi berawal ketika Supriyanto hendak mencuri uang di rumah korban, Kompleks TNI AL Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Sehari sebelumnya, Rabu (4/4/2018), Supriyanto juga mencuri uang Rp 3,2 juta di rumah korban dengan modus berpura-pura menanyakan sebuah alamat untuk mengamati situasi di rumah tersebut.
Saat korban lengah, Supriyanto melancarkan aksinya.