Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Besok Jam Ganjil Genap Sudirman-Thamrin Dimajukan

Kompas.com - 22/04/2018, 13:24 WIB
Stanly Ravel,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono, mengingatkan pada masyarakat bahwa penambahan waktu pembatasan kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil-genap di ruas Sudirman-Thamrin akan mulai diuji coba pada Senin (23/4/2018) besok.

"Saya ingatkan lagi, jadi mulai besok (23/4)2018) uji coba ganjil-genap akan start pukul 06.00 WIB, bukan dari 07.00 WIB," ucap Bambang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/4/2018).

Pergeseran waktu ganjil-genap yang menjadi lebih pagi menurut Bambang guna mencegah penumpukan volume kendaraan di ruas Cawang pada pukul 06.00-09.00 WIB.

Kondisi ini terjadi karena imbas penerapan ganjil-genap di ruas tok Cikampek dan Cibubur beberapa waktu lalu.

"Sejak kita terapkan kebijakan ganjil-genap di Cibubur dan Cikampek, alhamdulillah hasilnya baik. Dua ruas tersebut sudah mulai lancar, tapi terjadi penumpukan di Cawang," ujarnya.

Baca juga : Sepekan Ganjil Genap Cibubur, Kecepatan Kendaraan Naik 36,15 Persen

"Untuk mengurai volume kendaraan di ruas Cawang, kami usul waktu ganjil genap di Sudirman-Thamrin dibuat lebih pagi dengan harapan bisa meredam volume kendaraan," katanya.

Menurutnya, uji coba kemajuan waktu pelaksaan ganjil-genap di Sudirman-Thamrin akan dilakuka selana satu minggu. Bila hasilnya positif, maka akan dilanjutkan.

Bambang juga memastikan selama masa uji coba tidak ada penerapan sanksi yang diberikan petugas pada pukul 06.00-7.00 WIB. Sanksi baru akan berlaku pada pukul 07.00-10.00 WIB.

"Kalau sudah (jam) 07.00-10.00 WIB itu kan sudah normal, yang tidak ada sanksi hanya di satu jam lebih majunya saja. Jadi kita akan sosialisasikan juga ke masyarakat," paparnya.

Kompas TV Pemberlakuan ganjil genap di Pintu Gerbang Cibubur 2 pada hari ke-dua berjalan lebih baik.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com