Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengamati Gerak-gerik Tersangka Setelah Ditangkap Polisi...

Kompas.com - 27/04/2018, 10:23 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua pria duduk di lantai hall utama Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (26/4/2018) siang, dengan mengenakan kemeja oranye khas rutan Polda Metro Jaya.

Salah satu pria terlihat meluruskan kaki sebelah kanannya. Kaki kanan pria berinisial HR tersebut dibalut perban.

Sebuah tongkat tergeletak di sampingnya untuk membantunya berdiri dan berjalan.

Kaki pria itu ditembak polisi karena mencoba melarikan diri saat hendak diamankan.

Saat itu, HR terus menundukkan kepalanya sambil beberapa kali mengusap kaki sebelah kanannya sambil mengernyitkan dahinya.

Tampaknya ia tengah menahan rasa sakit akibat luka yang masih basah itu.

Baca juga: Pencuri di Perumahan Elite Sewa Mobil Mewah, Sekuriti dan Warga Tertipu

Berbeda dengan HR, pria lainnya berinisial AS tampak lebih segar bugar.

Namun, ia tetap menundukkan kepala sambil menutup wajah dengan tangan kirinya.

Tangan kanan AS tampak menggenggam sebuah tasbih.

Tasbih itu beberapa kali ia urai dan merunut setiap maniknya. Ia juga tampak menggerakkan bibirnya seperti tengah berzikir.

"Kalau sudah ketahuan salah, ya, seperti itu, langsung berusaha kelihatan tobat," ujar seorang petugas.

Spesialis pencuri rumah kosong

Siang itu, polisi hendak merilis kasus yang menjerat keduanya, pencurian rumah mewah dengan modus sewa mobil mewah.

Sebenarnya mereka berdua melancarkan aksinya bersama satu teman lainnya, T.

Namun, T yang merupakan residivis pencuri spesialis rumah kosong tersebut ditembak mati karena mencoba merebut senjata petugas saat hendak diamankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Kasus 'Bullying' Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Kronologi Kasus "Bullying" Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Megapolitan
Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Megapolitan
Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Megapolitan
Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Megapolitan
Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang 'Berlubang' hingga Minim Penerangan

Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang "Berlubang" hingga Minim Penerangan

Megapolitan
Pencairan Kartu Lansia Jakarta Telat, Dinsos: Masih Tahap Administrasi

Pencairan Kartu Lansia Jakarta Telat, Dinsos: Masih Tahap Administrasi

Megapolitan
Polisi Koordinasi ke Kominfo untuk 'Takedown' Video Ibu Cabuli Anak yang Viral di Medsos

Polisi Koordinasi ke Kominfo untuk "Takedown" Video Ibu Cabuli Anak yang Viral di Medsos

Megapolitan
Polisi Periksa Ponsel Ibu yang Cabuli Anaknya, Cek Kebenaran Ada Perintah Bikin Video Asusila

Polisi Periksa Ponsel Ibu yang Cabuli Anaknya, Cek Kebenaran Ada Perintah Bikin Video Asusila

Megapolitan
Soal Spanduk Dukungan Anies Maju Pilkada Jakarta, Warga: Tak Etis, Belum Masa Kampanye

Soal Spanduk Dukungan Anies Maju Pilkada Jakarta, Warga: Tak Etis, Belum Masa Kampanye

Megapolitan
5 Saksi Turut Keracunan Massal di Bogor, Polisi Sempat Terkendala Gali Keterangan

5 Saksi Turut Keracunan Massal di Bogor, Polisi Sempat Terkendala Gali Keterangan

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardana Dilaporkan Gelapkan Dana, Kuasa Hukum Pertanyakan Pihak yang Mengaudit

Suami BCL Tiko Aryawardana Dilaporkan Gelapkan Dana, Kuasa Hukum Pertanyakan Pihak yang Mengaudit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com