Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Spesialis Pencuri Rumah Kosong di Tangerang Selatan

Kompas.com - 07/03/2018, 09:21 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Puluhan rumah di Tangerang Selatan menjadi sasaran komplotan pencuri spesialis rumah kosong. Mereka kerap membobol kunci rumah-rumah tersebut.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, komplotan pencuri spesialis rumah kosong itu bisa membobol segala macam jenis kunci gembok dalam sekejap.

"Mau kunci gembok yang mahal pun mereka bisa bobol pakai kunci L yang sudah mereka gerinda," kata Fadli di Mapolsek Serpong, Selasa (6/3/2018).

Baca juga: Maling di Tangsel Ini Sudah 20 Kali Mencuri di Rumah Kosong

Komplotan itu juga selalu berhasil mengelabui satpam perumahan dengan modusnya tersebut. Hal itu terbukti dari 20 rumah kosong yang berhasil disatroni di beberapa wilayah di Tangerang Selatan.

"Di Tangsel sendiri mereka beraksi 20 kali di beberapa wilayah seperti Pamulang, Ciater, Ciputat, dan Serpong," ujarnya.

Komplotan pencuri ini menyasar rumah-rumah yang ada di dalam perumahan dan kerap beraksi pada siang hari.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Pencuri Spesialis Rumah Kosong di Tangsel

Jika mereka menemukan asisten rumah tangga (ART) akan diancam dengan senjata api. Mereka sudah beraksi menyatroni rumah-rumah kosong di Tangerang Selatan selama dua tahun terakhir. 

Kapolsek Serpong Kompol Dedi Kurniawan menambahkan, para pencuri spesialis rumah kosong ini beraksi dengan berbagai modus. Mereka datang ke perumahan dan mengaku sebagai petugas layanan jasa.

"Modusnya mereka macam-macam ya. Kadang mengaku petugas PLN, petugas TV kabel, dan lain-lain," ujar Dedi.

Baca juga: Polisi Tembak Kaki Buronan Pencuri Rumah Kosong di Kebon Jeruk

Terungkapnya enam pelaku pencurian spesialis rumah kosong ini diawali dari penangkapan dua pelaku yang beraksi di Ciputat. Kemudian, polisi menangkap enam pelaku dan menembak mati seorang diantaranya. 

Seorang pelaku yang ditembak mati adalah Sam, pimpinan komplotan pencuri tersebut. Dia ditembak mati karena melawan petugas. 

Kelima identitas pelaku yang saat ini ditahan di Mapolsek Serpong adalah BG (21), LA (22), NI (39), JA (34), dan BK (40). LA, NI, dan JA harus merasakan timah panas di kaki karena berusaha kabur saat akan dibawa petugas.

Baca juga: Polisi Bekuk 7 Pencuri yang Beraksi di Rumah Kosong, Sekolah, dan Pasar

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 buah senjata api lengkap dengan 7 butir peluru tajam, 2 senjata api jenis air soft gun, 3 palu, 3 kunci L, 1 gerinda, dan 1 golok.

Selain itu, polisi juga mengamankan barang-barang curian yang belum sempat dijual para pelaku. Barang-barang tersebut adalah 3 unit sepeda motor, 3 buah tab, 17 handphone, 24 jam tangan, 2 kamera, 3 kotak perhiasan lengkap dengan 11 gelang, 6 cincin, dan 3 liontin serta 1 PlayStation.

Kelima pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dengan hukuman tujuh tahun penjara.

Kompas TV Asisten rumah tangga ini akan dijerat pasal pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com