Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Awalnya Prabowo Ingin "Madeg Pandita"

Kompas.com - 12/05/2018, 07:57 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan sempat ada keengganan dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam pilpres. Kata Sandiaga, Prabowo merasa sudah terlalu tua.

"Jadi dia sampai kemarin tiga hari lalu saya malam di situ, dia bilang 'Sebetulnya ini waktu kalian-kalian ini. Waktu saya mesti madeg pandita'," kata Sandiaga menirukan ucapan Prabowo di Balai Kota, Jumat (11/5/2018).

Namun, saat itu, Sandiaga dan politikus Gerindra lainnya meyakinkan bahwa Prabowo adalah sosok presiden yang diinginkan rakyat. Prabowo pun akhirnya memutuskan maju.

"Tapi sekarang partai sudah menugaskan, dan kamu-kamu yang ini sudah menugaskan saya menjadi capres di koalisi ini. Jadi saya wajib hukumnya untuk melaksanakan mandat dari Gerindra dan untuk berbicara dengan koalisi yang lain," kata Sandiaga kembali menirukan ucapan Prabowo.

Baca juga: Jokowi, Prabowo, dan AHY, Koalisi atau Kompetisi di 2019?

Sandiaga mengatakan, usia Prabowo yang sudah 67 tahun pada 2018 ini seharusnya tak jadi masalah. Ia mencontohkan, Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih, Mahathir Mohamad, berusia 92 tahun dan jadi pimpinan pemerintahan terpilih yang tertua.

"Bukan siapa capresnya, cawapresnya. Tapi buktinya Pak Mahathir 92 (tahun) bisa gini karena beliau menyampaikan kekhawatirannya terhadap pemerintahan yang bersih, terhadap biaya hidup," ujar Sandiaga.

"Saya harapkan elite kita terutama di koalisi yang medukung Pak Prabowo begitu juga," tutup Sandiaga.

Baca juga: Fadli Zon: Kemenangan Mahathir Jadi Inspirasi Prabowo

Kompas TV Partai Gerindra mengapresiasi usulan PKS yang mengajukan 9 nama calon wakil presiden pendapamping Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com