JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan sempat ada keengganan dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam pilpres. Kata Sandiaga, Prabowo merasa sudah terlalu tua.
"Jadi dia sampai kemarin tiga hari lalu saya malam di situ, dia bilang 'Sebetulnya ini waktu kalian-kalian ini. Waktu saya mesti madeg pandita'," kata Sandiaga menirukan ucapan Prabowo di Balai Kota, Jumat (11/5/2018).
Namun, saat itu, Sandiaga dan politikus Gerindra lainnya meyakinkan bahwa Prabowo adalah sosok presiden yang diinginkan rakyat. Prabowo pun akhirnya memutuskan maju.
"Tapi sekarang partai sudah menugaskan, dan kamu-kamu yang ini sudah menugaskan saya menjadi capres di koalisi ini. Jadi saya wajib hukumnya untuk melaksanakan mandat dari Gerindra dan untuk berbicara dengan koalisi yang lain," kata Sandiaga kembali menirukan ucapan Prabowo.
Baca juga: Jokowi, Prabowo, dan AHY, Koalisi atau Kompetisi di 2019?
Sandiaga mengatakan, usia Prabowo yang sudah 67 tahun pada 2018 ini seharusnya tak jadi masalah. Ia mencontohkan, Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih, Mahathir Mohamad, berusia 92 tahun dan jadi pimpinan pemerintahan terpilih yang tertua.
"Bukan siapa capresnya, cawapresnya. Tapi buktinya Pak Mahathir 92 (tahun) bisa gini karena beliau menyampaikan kekhawatirannya terhadap pemerintahan yang bersih, terhadap biaya hidup," ujar Sandiaga.
"Saya harapkan elite kita terutama di koalisi yang medukung Pak Prabowo begitu juga," tutup Sandiaga.
Baca juga: Fadli Zon: Kemenangan Mahathir Jadi Inspirasi Prabowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.