Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bila Gubernur Mau Datang Beri Bantuan, Lebih Baik dalam Bentuk Finansial"

Kompas.com - 23/05/2018, 21:22 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga korban kebakaran di Pondok Bambu dan Cipinang Muara berharap mendapat bantuan finansial dari Pemprov DKI Jakarta. Sebab, warga yang kehilangan tempat tinggalnya itu tidak memiliki dana untuk menyewa kontrakan sebagai tempat tinggal baru.

"Bila Gubernur mau datang dan berikan bantuan, lebih baik dalam bentuk finansial atau paling tidak barang-barang kebutuhan rumah tangga seperi kompor dan lainnya," kata Anto, warga Pondok Bambu korban kebakaran, di pengungsian, Rabu (23/5/2018).

Anto mengatakan, sejauh ini bantuan sandang dan pangan yang diterima warga sudah dirasa cukup, misalnya bantuan mie instan. Hanya saja, warga tidak mampu membeli kompor untuk memasak nanti atau membeli piring. 

Baca juga: Korban Kebakaran di Cipinang Muara dan Pondok Bambu Harap Anies-Sandi Datang

"Kami sebagai warga sangat berterima kasih untuk semua bantuan, tapi secara sandang dan pangan, sudah lebih dari cukup. Kalau ditanya apa yang dibutuhkan saat ini, ya masalah dana, karena benar-benar tidak ada," ujar dia.

Lurah Pondok Bambu Angga Sastra mengatakan, pihaknya akan menambah waktu dua hari bagi korban kebakaran di Pondok Bambu dan Cipinang Muara untuk menempati tenda pengungsian milik Dinas Sosial.

Warga korban kebakaran di Pondok Bambu dan Cipinang Muara, Jakarta Timur, Rabu (23/5/2018)STANLY RAVEL Warga korban kebakaran di Pondok Bambu dan Cipinang Muara, Jakarta Timur, Rabu (23/5/2018)

Kondisi ini dilakukan karena sebagian besar warga tidak memiliki uang lagi untuk mencari kontrakan atau tempat tinggal baru.

Baca juga: Korban Kebakaran Pondok Bambu Memulung Puing yang Masih Bisa Dipakai

"Pada prinsipinya mereka siap pindah setelah kami rapatkan kemarin. Tapi saat ini, mereka memang belum mempunyai finansial untuk cari kontrakan sementara," kata Angga, di tempat yang sama.

Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk melibatkan warga yang tidak terdampak, untuk memberikan bantuan dana.

Sampai saat ini, aliran dana yang sudah terkumpul sekitar Rp 25 juta-30 jutaan. Bila sudah mencukupi, rencananya akan segera dibagikan rata untuk warga.

Baca juga: Saat Said Bajaj Bajuri Hibur Anak-anak Korban Kebakaran Jakarta Timur

"Alhamdullilah responsnya positif setelah disarankan untuk membantu secara finansial. Nanti bila sudah terhimpun dan dirasa cukup, akan kami langsung distribusikan langsung kepada mereka," kata Angga.

Sedangkan untuk stok sandang dan pangan, lanjut Angga, sudah lebih dari cukup.

Kompas TV Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jatinegara, Jakarta Timur. akibatnya, puluhan rumah semi permanen habis terbakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com