JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menghimpun masukan masyarakat terkait penutupan tiga persimpangan di Mampang Prapatan yang selama ini jadi biang kemacetan.
Pihak Dishub tak ingin uji coba penutupan persimpangan itu gagal lagi seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Kami akan berkoordinasi dan minta bantuan kepada aparat wilayah terkait masalah sosialisasi. Yang memang punya masyarakat kan wilayah baik kelurahan, kecamatan, atau wali kota. Kita kan melakukan uji coba berdasarkan kajian, observasi, juga beberapa masukan," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah, Sabtu (26/5/2018).
Baca juga: Polisi: Dishub Kurang Sosialisasi Penutupan 3 Perempatan di Mampang
Menurut Andri, selain opsi menutup tiga persimpangan, ada opsi lain, seperti menutup satu atau dua dari tiga persimpangan tersebut.
Hal yang pasti, kata dia, rekayasa bakal dilakukan untuk memperlancar arus lalu lintas serta menjaga keselamatan pengendara.
"Peluang banyak, tetapi formulasi-formulasi itu perlu diujicobakan. Enggak semuanya, tetapi dicoba yang paling didukung oleh masyarakat, memberi kemudahan, dan memberikan hasil yang bagus," ujar Andri.
Sebab, hasil uji coba perlu dievaluasi. Dishub masih menunggu hasil sosialisasi dan masukan dari masyarakat setempat terkait rencana penutupan persimpangan itu.
Digagalkan warga
Pada Sabtu (19/5/2018), warga membongkar paksa pembatas yang menutup dua simpang di kawasan Mampang Prapatan.
Dua simpang tersebut yaitu Simpang Duren Tiga dan Simpang Duren Bangka. Ada tiga simpangan yang ditutup, tetapi hanya dua yang dibongkar warga.
Mereka keberatan atas penutupan simpang tersebut yang dinilai menghambat akses.
Baca juga: Penutupan Persimpangan Mampang Akan Diuji Coba Lagi
Dari keterangan pihak RT setempat, warga berencana membongkar pembatas jalan pada Sabtu sore.
Namun, warga memutuskan membongkar lebih cepat pembatas jalan karena ada mobil pemadam kebakaran yang terhambat saat hendak memadamkan kebakaran di daerah Kelurahan Duren Tiga.
Akhirnya, uji coba penutupan tiga simpangan itu dibatalkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.