Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojek Ontel Kota Tua, Nasibmu Kini...

Kompas.com - 28/05/2018, 14:01 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Barisan sepeda ontel tua terparkir di sekitar Museum Bank Indonesia, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Beberapa laki-laki tua duduk di bawah pohon kecil di samping barisan sepeda itu.

Mereka tidak lain adalah pengojek sepeda ontel yang masih eksis hingga kini.

Baca juga: Perjuangan Lain Suami Istri Lansia Selain Antar Anaknya yang Down Syndrome dengan Ontel ke SLB

Bertahan puluhan tahun sebagai ojek sepeda ontel bukanlah hal yang mudah.

Banyak rintangan yang mereka hadapi di tengah perkembangan zaman.

Nuridin (56) misalnya.

Baca juga: Libur Tahun Baru, Penyewa Sepeda Ontel Kota Tua Untung 3 Kali Lipat

Ia kehilangan banyak pelanggan seiring berjalannya waktu.

Para pelanggan yang biasa menggunakan jasanya kini beralih menggunakan moda transportasi lain, khususnya ojek online.

Seorang pengojek sepeda ontel membonceng penumpang di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (28/5/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Seorang pengojek sepeda ontel membonceng penumpang di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (28/5/2018).
"Langganan saya dari Stasiun Beos (Jakarta Kota) mulai hilang. Orang yang dulu langganan, sekarang sudah ada ojek online, naiknya yang online," ujar Nuridin saat berbincang dengan Kompas.com, di Jakarta Barat, Senin (28/5/2018).

Baca juga: Cerita Udin Bertahan Jadi Ojek Sepeda Ontel di Tengah Serbuan Ojek Online

Kehilangan banyak pelanggan otomatis membuat penghasilan Nuridin menurun drastis, bisa mencapai setengahnya.

Hal yang sama dirasakan Agus (55), pengojek sepeda ontel lainnya.

Agus bercerita, dulu ia bisa mengantongi uang Rp 40.000 hingga pukul 09.00.

Kini, ia hanya bisa mengantongi paling banyak Rp 50.000 setelah ngontel seharian.

Baca juga: Parade Sepeda Ontel Kenangan Zaman Perjuangan

Menurun drastisnya penghasilan ngontel membuat Agus kesulitan mengirim uang kepada keluarganya di kampung halaman, Tegal, Jawa Tengah.

"Dulu sering kirim (uang). Kalau sekarang, seminggu lebih saja enggak bisa kirim," kata Agus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com