Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Udin Bertahan Jadi Ojek Sepeda Ontel di Tengah Serbuan Ojek "Online"

Kompas.com - 24/11/2017, 06:48 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Mengendarai sebuah sepeda ontel tua, Udin perlahan menyusuri Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Teriknya matahari saat itu tak menyurutkan laki-laki berusia 60 tahun itu mengayuh sepeda ontelnya mengantarkan penumpang yang sedang membutuhkan jasanya.

Udin merupakan satu dari sejumlah ojek sepeda ontel yang masih aktif di Ibu Kota. Bermodalkan sebuah sepeda ontel tua yang dibeli dari temannya, hampir setiap hari Udin menjajakan jasanya di pinggir Jalan Yos Sudarso.

Saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (23/11/2017), Udin menuturkan telah 6 tahun berprofesi sebagai ojek sepeda ontel.

Sebelumnya, dia berprofesi sebagai pekerja kapal di Pelabuhan Tanjung Priok. Merasa tak mencukupi, Udin pindah haluan menjadi seorang sopir bemo.

Lima tahun mengendari bemo akhirnya Udin kembali banting stir menjadi seorang ojek sepeda ontel. Sehari-harinya ayah dua anak ini mangkal di sekitar kolong Tol Pelabuhan di Jakarta Utara.

Baca juga : Nasib Tukang Ojek Sepeda di Kota Tua Kini

Udin yang berasal dari Kota Paneglang, Banten bekerja dari Senin hingga Sabtu pukul 12.00 Wib hingga 24.00. Dalam sehari, Udin bisa mendapatkan penumpang sekitar 6 sampai 7 orang.

Tarif yang dikenakan beragam tergantung jarak tempuh. Paling mahal, kata Udin, ongkos yang pernah dia dapatkan sebesar Rp 20.000.

"Kalau sehari bisa dapat sekitar Rp 60 ribuan lah Mas. Namanya juga ojek ontel kurang peminatnya," ujar Udin.

Udin  satu ojek sepeda ontel yang masih bertahan di tengah berkembangnya transportasi modern di Ibu Kota, Kamis (23/11/2017).Kompas.com/David Oliver Purba Udin satu ojek sepeda ontel yang masih bertahan di tengah berkembangnya transportasi modern di Ibu Kota, Kamis (23/11/2017).

Udin mengakui, jika dibanding dengan ojek sepeda motor, ojek sepeda yang digelutinya memang kalah pamor. Warga, kata Udin lebih banyak memilih ojek motor karena waktu tempuh yang lebih singkat serta jarak yang ditempuh bisa lebih jauh dibanding ojek sepeda.

Namun, hal itu tak mematahkan semangat Udin untuk mencari rezeki di tengah banyaknya ojek online. Dia menilai ojek sepeda ontel juga memiliki peminat tersendiri.

"Yang naik yang jarak pendek sih, terus yang mau murah juga ongkosnya," ujar Udin.

Kompas.com mencoba menjajal jasa sepeda ontel Udin dengan menyusuri Jalan Yos Sudarso dari arah pintu gerbang Tol Pelabuhan menuju Mapolres Jakarta Utara. Kira-kira jarak tempuh sekitar 4-5 kilometer.

Terlihat sepeda ontel milik Udin seperti sepeda ontel kebanyakan. Berwarna hitam dengan sebuah bel di stang sebelah kanan. Kedua velg sepeda Udin terlihat kinclong. Dia mengatakan, karena umur sepeda yang sudah tua memerlukan banyak pergantian onderdil.

Tak seperti pengemudi ojek motor, Udin tak mengenakan jaket atau pelindung tubuh dari sinar matahari. Udin hanya mengandalkan sebuah topi usang berwarna gelap, kaos berkerah, celana jins, dan hanya mengenakan sendal jepit.

Warna kulit yang terbakar menjadi kontras dengan jam tangan berwarna silver yang dikenakan di pergelangan tangan sebelah kirinya.

Para pengojek sepeda di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, tengah menunggu penumpang, Minggu (10/7). Di era ojek daring saat ini, ojek sepeda di Sunda Kelapa tetap bertahan. Para penumpangnya, antara lain, pegawai perkantoran di pelabuhan, awak kapal, hingga buruh angkut. ADITYA PUTRA PERDANA Para pengojek sepeda di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, tengah menunggu penumpang, Minggu (10/7). Di era ojek daring saat ini, ojek sepeda di Sunda Kelapa tetap bertahan. Para penumpangnya, antara lain, pegawai perkantoran di pelabuhan, awak kapal, hingga buruh angkut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com