Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata ke Kota Tua? Naik Saja Ojek Sepeda Ontel

Kompas.com - 10/04/2014, 18:06 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jika berkunjung ke kawasan Kota Tua, ada banyak sepeda ontel yang berlalu lalang menyusuri setiap sudut daerah Jakarta Barat tersebut. Sepeda ontel itu tidak lain merupakan substitusi dari angkutan sejenis, yaitu ojek motor.

Seorang pengemudi bernama, Waryono (68) mengaku sudah hampir 15 tahun mencari nafkah melalui usaha ojek sepeda ontel tersebut. "Ngojek sepeda ontel di sekitaran Kota Tua aja. Tiap hari saya sama temen-temen banyak penumpang yang pake jasa kita. Hasilnya, alhamdulillah cukup," ucapnya saat menunggu penumpang di Jembatan Lima seraya tersenyum.

Bapak lima anak ini mengaku tidak merasa tersaingi oleh adanya ojek motor yang juga menempati kawasan Kota Tua secara bersama-sama. "Pertama kali di sini (Kota Tua) ya ojek sepeda ontel. Mereka yang pake motor itu baru. Justru kita nggak ngerasa kesaingi kalo dapetin penumpang kok, soalnya banyak yang udah jadi langganan saya," ujar Waryono.

Menurutnya, penumpang yang hendak menggunakan jasanya akan dikenakan tarif sesuai dengan jarak tempuh. Waryono menyontohkan, jika tujuannya ke daerah Tubagus Angke atau Muara Karang, Jakarta Utara seharga 25.000.

"Kalau ke Pasar Glodok sampe Gajah Mada bisa kena 15.000 aja. Bisa nego kok, kita sih tergantung mampunya penumpang bayar berapa," tukasnya.

Ia menambahkan, jam operasionalnya mulai dari pukul 10.00 sampai dengan 01.00 ke atas. Sementara rute perjalanan hanya sekitar kawasan Kota Tua saja. "Justru biasanya yang rame malem sama pagi, banyak yang make jasa kita pada ke Pasar Angke berbelanja. Ada juga pegawai yang abis pulang kerja dari Stasiun (Stasiun Kereta Jakarta Kota). Apalagi pas hari libur, bahkan ada bule yang naik ojek kita," paparnya disertai tawa kepada Kompas.com.

Selain itu, ketika ditanya mengenai suka-duka selama menjalani usaha tersebut, ia hanya membalas tersenyum. Sekilas, ada segurat keikhlasan yang tercermin di balik senyumannya.

Dimas, penumpang ojek sepeda ontel mengaku senang menggunakan jasa mereka setiap pulang dan pergi menuju stasiun kereta dari daerah Tambora. "Saya lebih baik pake jasa bapak-bapak tua dari pada ojek motor yang kadang masih anak muda. Sekalian bantuin aja, kasihan liat kegigihan pak ojek sepeda ontel itu," ucapnya.

Adapun Indah, karyawan swasta itu mengaku terkesan dengan perjuangan pengemudi ojek sepeda ontel yang sudah jarang ditemukan di sekitar Jakarta.

Menurut pantauan Kompas.com, di kawasan Kota Tua banyak pria paruh baya yang menjajakan jasa ojek sepeda ontel. Mereka berkelompok di sekitar Jembatan Kali Krukut, di sebelah Museum Bank Mandiri dan di depan Stasiun Jakarta Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com